Kemenkes: Tidak Ada yang Positif Virus Corona di Indonesia

KOMPAS.com - Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga saat ini tidak ada yang positif terjangkit virus corona di Indonesia.

Sejauh ini hanya ada beberapa orang yang masuk daftar pengawasan terlapor di kementerian kesehatan.

Terdapat Warga Negara Indonesia berjumlah sembilan orang, empat orang telah dinyatakan negatif dan lima orang masih dalam proses pemeriksaan.

Selanjutnya, Warga Negara Asing yang berada dalam pengawasan terdapat tujuh orang, satu orang dinyatakan negatif dan tiga orang dalam proses pemeriksaan.

Disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, masyarakat tak perlu selalu bertanya kenapa di Indonesia belum ada yang positif terkena virus corona.

Meskipun menurut dia, pertanyaan seperti inj seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.

"Jangan berharap gol (orang terjangkit virus corona) di Indonesia," kata Anung dalam acara Forum Medan Merdeka 9: Antisipasi Penyebaran Corona, Gedung Kominfo Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Tidak ada negara dan seluruh masyarakat di negaranya yang mengharapkan terjangkit virus pandemi baru ini.

Ketika hasil laboratorium terhadap orang-orang dalam pengawasan negatif, itu tandanya negara Indonesia aman.

Anung juga menanggapi terkait rumor pasien yang terjangkit virus corona di masyarakat, ada 34 rumor, 16 dalam perawatan, di antara 16 orang itu lima orang negatif hasilnya dan juga tiga orang menunggu hasilnya.

"Tidak semuanya yang dilakukan perawatan dan pemeriksaan, karena itu rumor," tuturnya.

Mengenai apakah virus corona sudah ada atau tidak di Indonesia, kata Anung, secara umumnya virus ini ada di Indonesia.

Tetapi khusus untuk Novel Coronavirus (2019-nCoV), tidak diharapkan di Indonesia hingga pandemi virus tersebut terselesaikan.

Untuk itu, hingga saat artikel ini dibuat, Anung menegaskan bahwa Indonesia masih dalam kondisi aman dari virus corona.

Adapun upaya pencegahan, antisipasi, serta tatalaksana penanganan kasus dugaan telah dilakukan sesuai dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu per tanggal (28/1/2020) secara global sudah tercatat 6.056 kasus dengan jumlah kematian mencapai 132 kasus.