KOMPAS.com - Infeksi virus corona Wuhan atau novel coronavirus (2019-nCoV) terus berkembang di China dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Hingga saat ini, para ilmuwan di seluruh dunia sedang berusaha untuk mengembangkan vaksin yang bisa melawan virus ini.
Namun, kapan kira-kira vaksin tersebut berhasil ditemukan?
Mengingat hingga Rabu (29/1/2020), jumlah korban tewas sudah mencapai 132 orang, dan telah menginfeksi lebih dari 6.056 orang. Angka ini hanya untuk wilayah China.
Sementara beberapa ahli epidemiologi memperkirakan bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus di China kemungkinan mencapai 100.000.
Selain China, virus corona Wuhan sudah menyebar ke 16 negara lain. Hingga saat ini tidak ada laporan korban meninggal di luar China.
Selagi pemerintahan di semua negara mengambil langkah secara fisik untuk mencegah penyebaran, seperti isolasi beberapa kota di China, pemeriksaan di bandara dan pelabuhan, dan lain sebagainya, para ilmuwan tengah mengembangkan vaksin.
"Kami sedang mengerjakannya (mengembangkan vaksin). Semoga dalam waktu tiga bulan, kami sudah dapat memulai uji coba tahap pertama ke manusia," ungkap Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di National Institutes of Health kepada Bloomberg News pekan lalu.
China pun sangat tanggap dan cepat untuk segera mempelajari virus corona jenis baru itu.
Setidaknya, dalam beberapa hari setelah kasus virus corona 2019-nCoV pertama kali diumumkan, ilmuwan China segera mengetahui bahwa virus itu termasuk betacoronavirus yang terkait dengan virus sindrom pernafasan timur tengah (Mers-CoV) dan virus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARSCov).
Virus 2019-nCoV juga diketahui menyerang paru-paru sehingga menimbulkan gangguan pernapasan.
Ilmuwan pun segera dapat mendeteksi dari mana virus berasal.
Dan yang lebih penting adalah, ilmuwan China membagikan informasi ini ke WHO dan seluruh dunia.
Transparansi ini pada akhirnya akan membantu para ilmuwan di seluruh dunia untuk mempelajari lebih dalam tentang seluk beluk virus dan mulai membuat vaksin.
Pada Minggu kedua Januari, Science Magazine melaporkan bahwa NIH telah menandatangani kontrak dengan perusahaan biotek Moderna untuk mengembangkan vaksin virus corona Wuhan.
Minggu lalu, Komisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi mengumumkan bahwa pihaknya mendanai tiga tim, termasuk Moderna, untuk membuat vaksin tersebut.
Apa yang dilakukan para ilmuwan ini dianggap sebagai sifat reaktif yang dilakukan para pakar dunia untuk mengembangkan vaksin, menurut Peter Hotez, dekan Sekolah Kedokteran Tropis di Baylor College of Medicine di Texas.
"Jika kita bergerak maju bersama, mungkin dalam hitungan minggu atau bulan kita dapat sampai ke penelitian klinis, titik di mana kita mengumpulkan informasi demi keselamatan pasien," kata Hotez dilansir Gizmodo, Senin (27/1/2020).
https://sains.kompas.com/read/2020/01/30/110200423/berapa-lama-kembangkan-vaksin-untuk-lawan-virus-corona-wuhan-