KOMPAS.com - Kebiasaan mengemas makanan panas dengan bungkus kantong plastik dalam penelitian terbaru di Taiwan ternyata dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Menurut Oriental Daily, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan di Taiwan mengatakan bahwa pada tahun 2014, kanker payudara adalah penyakit yang memiliki jumlah pasien tertinggi di sana. Bahkan, ada lebih dari 10.000 pasien kanker payudara setiap tahunnya.
Disampaikan oleh direktur pusat kanker payudara di Rumah Sakit Memorial Sakit Shin Kong Wu Ho Su, Zheng, orang Taiwan umumnya menderita kanker payudara setelah menopause atau sebelum usia 40 tahun, seperti dikutip dari World of Buzz.
Zheng juga menyatakan bahwa salah satu yang mungkin menjadi penyebab utama penderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun, adalah kebiasaan membeli makanan panas untuk di bawa dalam kantong plastis atau wadah tipis yang menjadi kebiasaan orang Taiwan, termasuk juga oleh orang Indonesia.
Bagaimana makanan panas di kantong plastik menyebabkan kanker payudara?
Dijelaskan oleh Zheng, bahwa panas dari makanan di kantong plastik dapat menyebabkan pelepasan bahan kimia berbahaya yang diserap oleh makanan dan dikonsumsi oleh manusia.
Salah satu bahan kimia yang memprihatinkan adalah Bisphenol A (BPA).
Sementara itu, untuk diketahui bahwa BPA adalah estrogen sintetik yang lemah yang dapat mengganggu hormon tubuh, serta membuat hormon reseptor positif pada kanker payudara berkembang dan tumbuh pada tingkat paparan tertentu.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara BPA dan peningkatakan kanker payudara, sebab beberapa argumen juga mengatakan bahwa BPA bukan karsinogen penyebab kanker.
Masih menurut Zheng, di Barat, kanker payudara biasanya terjadi setelah menopause. Tapi di Taiwan, wanita dengan usia di bawah 35 tahun sudah ada yang mengidap kanker payudara, setidaknya 6-9 persen.
Pencegahan dari berkembangnya sel kanker
Orang-orang Asia lebih sering menjaga kulitnya agar selalu terhindari dari sinar matahari ketika mereka pergi, dengan memakai tabir surya atau sunscreen.
Hal inilah yang menyebabkan orang-orang Asia banyak yang kekurangan vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari, padahal vitamin D memiliki sifat anti tumor.
Oleh sebab itu, setidaknya Anda bisa menyempatkan diri 15 menit setiap harinya untuk mendapati manfaat yang cukup bagi tubuh dari sinar matahari itu.
Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap bulan dan melakukan mammogram rutin setiap tahunnya.
Serta, berhati-hatilah dan hindarilah membungkus makanan panas dalam kantong plastik, dengan cara bawalah peralatan atau wadah makanan Anda sendiri.
Jika tidak, pastikan bahwa kemasan plastik yang digunakan oleh restoran itu tahan panas dan aman untuk penggunaan makanan.
https://sains.kompas.com/read/2020/01/21/072709823/awas-bungkus-makanan-panas-pakai-kantong-plastik-picu-kanker-payudara