KOMPAS.com - Studi terbaru menunjukkan terapi antibodi monoklonal mAb h-R3, yang diberikan bersama terapi radiasi meningkatkan respons terapi bagi penderita kanker serviks stadium lokal lanjut.
Hal itu disampaikan peneliti magister Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Arie Munandar SpOnk.Rad.
Dalam promosi doktornya, dia mengatakan selama ini terapi utama pada kanker serviks stadium tersebut, hanya dengan pemberian sinar radiasi bersamaan dengan kemoradiasi atau kemoterapi.
"Hasil yang ditunjukkan dari terapi (radiasi dan kemoterapi bersamaan) tersebut sudah baik, tetapi kejadian kekambuhan penyakit masih sering terjadi," kata Arie, Kamis (16/1/2020).
Selain itu, akibat kondisi fisik dan fungsi organ yang telah menurun, seringkali pasien tidak dapat menyelesaikan terapi secara lengkap.
Arie juga mengatakan terapi antibodi monoklonal, salah satunya adalah mAb h-R3 yang merupakan terapi target.
Terapi tersebut menunjukkan peran menjanjikan sebagai pilihan tata laksana kanker serviks.
Diduga salah satu mekanisme yang berperan dalam pemberian terapi monoklonal mAb h-R3 ini adalah kemampuannya untuk memengaruhi imunitas tubuh.
Hasilnya, menunjukkan dampak terhadap peningkatan angka keberhasilan terapi.
Hal inilah yang melatarbelakangi, Arie untuk menganalisis efek imunitas tubuh pada pemberian terapi radiasi bersama pemberian mAb h-r3 untuk pasien kanker serviks stadium lokal lanjut.
Mekanisme penelitian terapi
Adapun penelitian yang dilakukan Arie ini, merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dalam dua tahun.
Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat terapi radiasi dengan mAb h-R3 dan tanpa mendapat mAb h-R3.
Uji terhadap sel imun (sel NK, sel T CD4 dan CD8) dilakukan dari pengambilan darah perifer dan sebagian jaringan tumor untuk menilai efek imunologis, serta respons terapi pada setiap kelompok.
Analisis dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga waktu, yaitu sebelum pengobatan, satu minggu setelah pemberian mAb h-R3, dan setelah radiasi eksternal selesai.
"Itu untuk menilai pengaruh pemberian radiasi dengan atau tanpa mAb h-R3," kata dia.
Dilakukan analisis terhadap 22 subjek pada penelitian ini, dengan stadium IIB hingga IIIB dan rerata usia 51 tahun.
Dari penelitian yang dilakukan tersebut menunjukkan beberapa hasil sebagai berikut:
Ditekankan Arie, kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian mAb h-R3 dapat meningkatkan respons imunitas seluler secara sistemik maupun lokal.
"Pemberian bersama terapi radiasi menghasilkan respons imunitas seluler yang lebih baik sehingga meningkatkan respons terapi," jelas Arie.
https://sains.kompas.com/read/2020/01/16/170300523/tingkatkan-imunitas-seluler-pasien-kanker-serviks-ini-tahap-terapinya