KOMPAS.com - Kanker anus menjadi salah satu risiko terbesar saat melakukan hubungan seks anal.
Kanker anus meliputi satu hingga dua persen dari seluruh kasus kanker usus dan selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Pada perbandingannya, rasio pasien laki-laki hanya dua persen, sementara pasien wanita mencapai 3,5 persen.
Akademisi dan praktisi di Divisi Gastroentologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam, sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia- RSCM, Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa kanker anus menjadi jenis penyakit yang langka namun berbahaya.
Kanker ini menjadi kanker yang berkembang di anus atau dubur manusia, dengan berbagai faktor risiko yang ada sebagai berikut.
Faktor risiko kanker anus
- Infeksi Human papilloma virus
- Infeksi HIV
- Imunosupresi kronis
- Pasngan seksual multiple
- Receptive anal intercourse
- Perempuan
- Merokok
- Penyakit chron's
- Riwayat kanker serviks dan vagina
"Risiko kanker anus lebih tinggi pada beberapa kelompok populasi, salah satunya pada mereka yang melakukan seks anal sebagai penerima," kata Ari dalam acara bertajuk "Waspadai Kekerasan Seksual di Sekitar Kita: Dalam Tinjauan Medis", Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Hal itu karena anus atau dubur memang tidak siap menjadi tempat untuk dimasuki benda asing seperti penis. Selain itu, saluran rektum tersebut memang tempat terakhir di tubuh manusia bagi kuman, bakteri, serta jamur.
Oleh sebab itu, penyebaran infeksi organisme jahat sangat mungkin dapat terjadi.
Tanda dan gejala kanker anus
Seperti dilansir dari Hellosehat, umumnya tanda-tanda dan gejala kanker anus berupa rasa sakit di dalam saluran anus atau rektum, bahkan terkadang rasa sakit juga disertai dengan pendarahan pada anus.
1. Pendarahan
Gejala yang paling umum terjadi adalah pendarahan dari dalam atau sekitar anus.
2. Rasa sakit
Daerah anus Anda akan terasa sakit, terutama saat buang air besar.
3. Benjolan
Anda mungkin bisa merasakan adanya benjolan saat meraba anus.
4. Gatal-gatal
Area anus yang mengalami gatal-gatal parah juga merupakan tanda-tanda kanker.
5. Keluar lendir
Kanker ini juga terkadang ditandai dengan keluarnya cairan atau lendir dari anus.
6. Buang air besar tidak terkontrol
Anda mungkin menyadari adanya perubahan pada seberapa sering Anda buang air besar. Salah satu tanda kanker anus adalah terlalu sering buang air besar.
Meskipun demikian, Anda tetap harus waspada saat ada hal yang tidak biasa pada kondisi anus atau dubur Anda, karena pada kondisi terburuknya, kanker anus dapat menyebabkan komplikasi yang menyebarkan sel kanker ke hati dan paru-paru.
https://sains.kompas.com/read/2020/01/13/210400823/lingga-yoni--waspada-seks-anal-bisa-sebabkan-kanker-anus