Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Tubuh Manusia : Kenapa Ngiler Jadi Kebiasaan saat Tidur?

KOMPAS.com - Kebiasaan ngiler saat tidur bisa dialami siapa saja. Air liur yang mengalir secara tidak sengaja saat tertidur, seringkali disebabkan oleh berbagai hal.

Seperti dilansir dari Healthline, tidur ngiler seringkali disebabkan karena otot yang lemah atau kurang berkembang di sekitar mulut.

Bayi yang masih ngiler hingga usia dua tahun masih dianggap normal. Sebab, bayi tidak sering menggunakan otot-otot mulut sampai usia 24 bulan.

Bayi juga bisa ngiler saat memasuki fase tumbuh gigi. Penyebab lainnya, karena memiliki air liur yang terlalu banyak yang diproduksi kelenjar ludah.

Kelebihan air ludah

Manusia memiliki banyak kelenjar ludah di area mulut. Di antaranya enam kelenjar ludah yang terletak di bawah mulut, pipi dan di dekat gigi depan.

Umumnya, kelenjar tersebut akan menghasilkan dua hingga empat liter air liur dalam sehari. Jika lebih dari itu, mungkin Anda akan sering mengalami tidur ngilur. Jadi ngiler saat tidur, ternyata masih dianggap normal.

Namun, air liur berlebihan juga dapat terjadi pada orang yang mengalami kondisi medis lain atau kondisi neurologis, seperti cerebal palsy.

Secara medis ngiler disebabkan oleh adanya gejala keterlambatan perkembangan atau akibat mengonsumsi obat tertentu.

Produksi air liur yang berlebihan, kesulitan menelan atau masalah otot mulut juga bisa menyebabkan ngiler.

Kendati demikian, ada faktor lain yang juga bisa menyebabkan seseorang mengalami air liur berlebih atau ngiler.

Penyebab ngiler

Dilansir dari SehatQ, ada berbagai faktor ngiler saat tidur. Salah satunya posisi tidur yang paling sering dianggap sebagai penyebab tidur ngiler.

Sebab, posisi tidur dapat membuat air liur menggenang kemudian mengalir keluar dari mulut. Posisi tidur menyamping atau telungkap paling berisiko membuat Anda ngiler saat tidur.

Memiliki riwayat penyakit asam lambung juga dapat menjadi penyebab ngiler.

Penyakit dengan nama latin Gastrointestinal reflex disorder (GERD) ini membuat penderitanya mengalami disfagia atau kondisi sulit menelan.

Kondisi disfagia ini yang menyebabkan seseorang ngiler berlebihan, bahkan saat tidur.

Penyakit sinusitis atau sinus yang tersumbat juga turut menjadi faktor penyebab ngiler. Kondisi ini akan membuat seseorang cenderung bernapas lewat mulut saat tidur.

Mengubah posisi saat tidur akan mengurangi kebiasaan tidur ngiler.

Selain itu, infeksi sinusitis dan alergi juga perlu dilakukan perawatan agar hidung tidak tersumbat, sehingga ngiler tidak terjadi.

Terapi lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi ngiler saat tidur yakni dengan menghisap potongan lemon. Cara ini dilakukan untuk menurunkan produksi air liur, sehingga saat tidur air liur tidak menggenang.

https://sains.kompas.com/read/2020/01/10/070000823/misteri-tubuh-manusia---kenapa-ngiler-jadi-kebiasaan-saat-tidur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke