KOMPAS.com - Australia sedang dilanda kebakaran hutan hebat. Ini adalah kebakaran yang disebut-sebut terburuk dalam sejarah Australia.
Seorang jurnalis foto yang bertugas untuk The New York Times, Matt Abbot mengungkapkan kalau pemandangan yang ia saksikan seperti kiamat. Kebakaran yang terjadi di negara bagian New South Wales dan Victoria ini benar-benar telah mengancam kehidupan mahluk hidup dan lingkungan. Hutan kayu putih rusak, hewan seperti kanguru dan koala juga ikut jadi korban.
"Panas juga akan mengurangi jumlah serangga serta organisme lainnya," kata Ayesa Tulloch, ahli biologi konservasi University of Sydney seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (8/1/2020).
Kebakaran Australia ini juga terlihat dari luar angkasa. Beberapa satelit seperti Himawari-8, Suomi-NPP NASA berhasil menangkap citra tersebut, memperlihatkan betapa parahnya peristiwa itu.
Dalam citra yang diambil dari satelit dengan menggunakan sensor, Australia nampak merah akibat dari bara api. Bara dari kebakaran yang dimulai pada September tahun lalu telah menyebar dengan mudah akibat musim kemarau panjang dan kering.
Sementara itu, gumpalan asap menutupi wilayah Australia dan membuat langit menjadi menguning.
NASA sendiri menyebutkan kalau informasi dari satelit sebenarnya juga bisa digunakan untuk mempelajari konsekuensi dari peristiwa ini. Seperti produksi gas karbon monoksida yang dilepaskan akibat kebakaran.
Kini kebakaran tersebut setidaknya telah menghanguskan lebih dari 14 juta hektar lahan atau sekitar lebih dari dua kali area hutan hujan Amazon yang terbakar. Selain itu juga kebakaran telah menewaskan setengah miliar hewan, dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.
Kebakaran kemungkinan memang terjadi secara alami, yakni kondisi panas dan gersang. Namun para ahli berpendapat kalau gangguan iklim yang disebabkan oleh manusia telah memperburuk kondisi tersebut.
https://sains.kompas.com/read/2020/01/08/200500523/titik-api-dan-asap-kebakaran-hutan-australia-terlihat-hingga-luar-angkasa