KOMPAS.com – Sesuai namanya, baby walker adalah alat bantu untuk anak belajar berjalan. Baby walker banyak dijual di pasaran dalam berbagai bentuk.
Pada umumnya, baby walker berbentuk dorongan dan memiliki dua atau empat roda. Anak memegang gagang baby walker seperti kita mendorong troli di swalayan. Ada pula baby walker yang berbentuk bulat, anak tinggal duduk pada bagian tengah dan menggerakkan kakinya untuk geser ke berbagai arah.
Baby walker dipercaya bisa membuat bayi jalan lebih cepat. Namun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) rupanya melarang dan tidak merekomendasikan penggunaan baby walker. Hal ini karena baby walker memiliki risiko bayi jatuh dan cidera yang berbahaya.
American Academy of Pediatric menyebutkan pada data yang diperoleh dari National Electronic Injury Surveillance System, bahwa cidera pada anak-anak di bawah usia 15 bulan sepanjang 1990-2014 adalah sebanyak 230.676 kasus.
Bahkan, American Academy of Pediatric melarang penggunaan baby walker untuk anak-anak di negara tersebut. Selain Amerika, Kanada juga melarang penggunaan, pembuatan, dan pendistribusian baby walker.
“Anak-anak yang memakai baby walker dapat bergerak sangat cepat dan risiko jatuh, terlempar, terbentur, tenggelam, dan dapat menggapai benda yang lebih tinggi sangat mudah mencederai bayi. Bahkan dalam pengawasan orangtua,” tutur Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes kepada Kompas.com.
dr Fransiska menegaskan, penggunaan baby walker tidak membuat anak lebih cepat berjalan.
“Penggunaan baby walker juga tidak membuat anak lebih cepat berjalan. Anak sebaiknya dibantu orangtua berjalan dengan memegang kedua tangan anak ke atas, dan anak akan melangkah setapak demi setapak,” paparnya.
Penggunaan baby walker, menurut dr Fransiska, akan melatih otot kaki bagian bawah tanpa melatih otot tungkai atas dan panggul.
“Otot tungkai atas dan panggul justru sangat penting dalam proses berjalan. Bayi yang menggunakan baby walker juga tidak dapat melihat kedua kakinya, sehingga tidak menggunakan koordinasi mata dan keseimbangan dalam berjalan,” tutupnya.
https://sains.kompas.com/read/2019/12/23/183000723/seri-baru-jadi-ortu--baby-walker-bikin-anak-lebih-cepat-berjalan-