Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lembaga Falakiyah NU Imbau Umat Islam Salat Gerhana 26 Desember 2019

KOMPAS.com - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana pada 26 Desember 2019.

Hal ini berhubungan dengan adanya fenomena Gerhana Matahari Cincin yang akan tampak di Indonesia pada hari tersebut.

"Berdasarkan hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan markaz 1º 00’ 32” LU 102º 14’ 50” BT, Insya’ Allah akan terjadi peristiwa GMC pada Kamis Kliwon 29 Rabiul Akhir 1441 H yang bertepatan dengan 26 Desember 2019," tulis Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam pengumuman resminya yang diterima Kompas.com, Senin (23/12/2019).

Disebutkan pula, GMC tersebut akan terjadi dengan fase-fase dalam Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), sebagai berikut :

  1. Awal Gerhana Matahari Sebagian: pukul 10:22:00 WIB
  2. Awal Gerhana Matahari Cincin: pukul 12:16:00 WIB
  3. Pertengahan Gerhana Matahari Cincin: pukul 12:17:30 WIB
  4. Akhir Gerhana Matahari Cincin: pukul 12:19:00 WIB
  5. Akhir Gerhana Matahari Sebagian: pukul 14:14:00 WIB

"Adapun di daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia, Gerhana Matahari terjadi sesuai waktu setempat dengan fase- fase bergantung pada koordinat lintang dan bujur setiap tempat," imbuh pengumuman tersebut.

GMC dapat dilihat di...

Seperti dijelaskan dalam pemberitaan sebelumnya, fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan terlihat di kota Sibolga (Sumatera Utara), Padang Sidempuan (Sumatera Barat), Duri (Riau), Batam dan Tanjung Pinang (Riau Kepulauan), Singkawang (Kalimantan Barat), serta Tanjung Selor (Kalimantan Utara).

Untuk wilayah Indonesia selain yang disebutkan di atas, hanya akan menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.

Gerhana Matahari Sebagian (GMS) berbeda dengan Gerhana Matahari Total (GMT) atau Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Dalam fenomena GMS bulan hanya berdekatan dengan salah satu titik nodalnya saja. Sehingga cakram Bulan tidak sepenuhnya menutupi cakram Matahari di puncak gerhana pada lokasi manapun.

Dalam konfigurasi ini cahaya Matahari yang terblokir Bulan hanya akan membentuk satu bayangan, yaitu penumbra (bayangan tambahan).

Karenanya, daerah yang berada di lokasi penumbra, hanya akan terlihat gerhana sebagian.

Imbauan

"Peristiwa langit yang sangat langka ini perlu disambut dengan penyelenggaraan shalat gerhana, dzikir, kegiatan sosial, kegiatan pengamatan Gerhana Matahari dan kegiatan kefalakiyahan lainnya," tulis Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) mengimbau.

"Lembaga Falakiyah PW / PC NU se-Indonesia diharapkan untuk bertindak aktif mengajak Umat Islam di daerahnya masing–masing untuk melaksanakan kegiatan tersebut," tambah imbauan itu.

Terkait kegiatan pengamatan gerhana dan kegiatan kefalakiyahan lainnya diharapkan jajaran Lembaga Falakiyah PW/PC NU se–Indonesia untuk mengikuti surat instruksi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pengumuman ini.

Selain itu, jika ada masyarakat yang ingin melihat fenomena GMC, diimbau untuk menggunakan alat pelindung mata khusus (kacamata Matahari).

"Pengamatan dapat bergabung dengan titik – titik pengamatan Gerhana Matahari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama yang dipublikasikan lewat media dan media sosial (Fans Page dan twitter @falakiyahnu)," tutup pengumuman tersebut.

Informasi lengkap terkait GMC, Gerhana Matahari Sebagian, dan data hasil hisab Gerhana Matahari untuk ibukota 34 provinsi di Indonesia dapat dilihat di sini.

https://sains.kompas.com/read/2019/12/23/123113723/lembaga-falakiyah-nu-imbau-umat-islam-salat-gerhana-26-desember-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke