Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peran Meme Media Sosial dalam Menyampaikan Pesan Politik

KOMPAS.com - Media sosial dan internet dipenuhi berbagai macam unggahan informasi, tak terkecuali meme.

Setiap ada kejadian yang menggelitik, warganet dengan gesit membuat semacam parodi atas kejadian itu dengan menambahkan teks yang memberi makna lain.

Kadang lucu, ada yang satir, banyak pula sarkasnya.

Meme tak hanya menyoroti hal-hal remeh yang ada di lingkungan sekitar, tapi ada juga yang bersifat politis.

Menurut Carmen Ferri yang bekerja di Association For Progressive Communications (APC) Filipina, meme merupakan aspek mendasar dalam budaya di media sosial dan internet.

Carmen beranggapan, meme menjadi salah satu cara bagi sekelompok orang atau gerakan untuk menyebarkan pesan dengan lebih cepat.

Hal ini pun sudah mengakar dan diadopsi oleh banyak gerakan, terutama di negara-negara Asia Pasifik.

"Meme dalam konteks gerakan cenderung bersifat politis. Orang memakai humor politis di internet yang kemudian dikemas ulang dengan budaya mainstrem. Humor adalah sarana untuk mengeksplorasi dan memahami politik," ujar Carmen dalam tulisannya.

Secara gamblang Carmen menyebut bahwa meme adalah produk budaya yang didasarkan pada hubungan sosial, ingatan, referensi historis, geografis, ekonomi, dan aspek dugaan tertentu.

Meme yang diunggah, disukai, dan dibagikan warganet adalah sesuatu yang dianggap menarik atau lucu, kadang juga mencerminkan kesan mereka tentang suatu topik, atau membuat mereka jadi lebih peka terhadap topik yang sedang dibahas.

Melalui meme, suara masyarakat yang bukan dari kalangan elit dapat tersampaikan dan didengar.

Terlebih karena pesan yang disampaikan dapat menyebar dengan cepat dan sampai ke tujuan.

Sebagai contoh meme di bawah ini yang menggunakan foto saat debat calon Presiden September 2019 lalu.

Dalam gambar tersebut, tampak Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin juga Prabowo Subianto yang kini menjadi Menhan dan Sandiaga Uno.

Hal yang menarik dari foto ini adalah, Sandiaga Uno yang mencium tangan Ma'ruf Amin. Suatu gambaran yang melekat dalam budaya Indonesia.

Hal ini pun menggelitik pembuat meme, sampai dia memberi tulisan dalam gambar tersebut sebagai berikut.

"Hormati orang lebih tua" yang diletakkan di atas foto.

Dan untuk bagian bawahnya, "Walaupun beliau sainganmu".

Ada pula meme berupa sindiran halus. Sebagai contoh, meme tentang Rodrigo Duterte, Presiden Filipina.

Dalam gambar terpampang foto Duterte, dan di sebelah kanannya ada kalimat berbunyi "Pray for President Duterte. Psalm 109:8".

Ini adalah contoh meme humor yang paling banyak ditemukan dalam dunia politik.

Meme yang pertama kali diunggah ke Facebook itu muncul menanggapi pemberitaan Duterte jatuh dari motornya.

Beberapa orang yang melihat meme ini mungkin mengira, warganet dengan tulus mendoakan Duterte.

Padahal, ayat dalam Mazmur 109:8 itu berbunyi, "semoga harinya tak banyak, semoga orang lain menggantikan kepemimpinannya".

Menurut Carmen, butuh banyak usaha untuk memahami meme humor dengan berbagai lapisan konteks seperti ini.

https://sains.kompas.com/read/2019/12/20/123336623/peran-meme-media-sosial-dalam-menyampaikan-pesan-politik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke