Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Jaga Bumi, LIPI Tawarkan Konversi Biomassa Ganti Bahan Bakar Fosil

KOMPAS.com - Proses pengelolaan produk berbahan dasar fosil semakin mengkhawatirkan. Hal ini berdampak pada perubahan iklim dan pengasaman laut dunia secara massal.

Segala upaya mencari alternatif dari bahan baku fosil terus dilakukan oleh para peneliti, termasuk salah satunya peneliti Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. (Ris) Dr. Ir Euis Hemiati, M.Sc.

Menurut Euis, teknologi konversi biomassa menjadi bioethanol dan bioproduk adalah salah satu upaya untuk substitusi produk berbahan baku fosil.

Hal ini mengingat bahwa kebutuhan dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus mengalami peningkatan dari 67,5 juta kL (2015) menjadi 74 juta kL (2018).

"82 persen kebutuhan energi dunia saat ini dipenuhi dari sumber daya asal fosil. Sementara Indonesia mempunyai sumber daya biomassa yang melimpah yang dapat digunakan sebagai pengganti produk berbahan baku fosil," kata Euis.

Konversi biomassa

Dijelaskan Euis, biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari makhluk atau organisme hidup. Konversi biomassa terdiri dari proses praperlakuan, hidrolisis dan fermentasi.

Biomassa yang digunakan yaitu berupa bagas tebu, daun tebu, tandan kosong kelapa sawit, pelepah kelapa sawit, jerami padi, bagas sorgum, dan tongkol jagung.

Penelitian praperlakuan menunjukkan kombinasi pemanasan gelombang mikro dengan asam (khususnya asam organik) memberikan hasil perolehan gula yang terbaik.

Waktu yang dibutuhkan lebih singkat (3-5 menit) dengan hasil fraksi turunan hemiselulosa yang dapat diolah untuk menghasilkan produk seperti furfural dan xilitol.

Pengembangan tekonlogi hidrolisis untuk menghasilkan gula meliputi proses hidrotermal dengan pemanasan gelombang mikro dan karbon aktif, proses termokimia dengan asam, karbon akitf dan pemanasan gelombang mikro serta proses enzimatis dengan penambahan surfaktan.

Selanjutnya, dilakukan proses fementasi menggunakan khamir.

Hasilnya, bioethanol dapat digunakan untuk substitusi bensin, industry farmasi, kosmetika, cat, detergen, tinta dan polimer.

Limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan ataupun industry pengolahan komoditas pertanian, perkebunan dan kehutanan dan lain-lain merupakan sumber yang potensial untuk menghasilkan energi dan berbagai bioproduk.

Sementara, bioproduk yang dapat disintesis menjadi poli asam laktat, lignin yang dapat disintesis menjadi perekat, serta lignosulfonat, biosurfaktan dan xilitol untuk bahan pemanis.

Untuk diketahui, potensi etanol yang dapat dihasilkan di Indonesia adalah 4,4 juta kL, xilitol 1,4 juta ton, dan lignin 3,8 juta ton.

Teknologi konversi biomassa untuk menghasilkan bioethanol dan bioproduk memang menjadi semakin penting.

Namun, kata Euis, pemanfaatan produk-produk tersebut secara komersial masih terkendala beberapa hal.

Seperti skala produksi, lokasi keberadaan bahan yang tersebar, kualitas bahan yang tidak seragam dan keekonomisannya, sehingga masih perlu dikaji lebih lanjut.

https://sains.kompas.com/read/2019/12/16/090300323/jaga-bumi-lipi-tawarkan-konversi-biomassa-ganti-bahan-bakar-fosil

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Lebih Sehat Mana Minum Air Dingin atau Hangat?

Oh Begitu
Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Mengapa Saat Stres Selalu Ingin Buang Air Kecil?

Oh Begitu
Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Apa Saja Mamalia yang Bisa Ditemukan di Gunung Merapi?

Oh Begitu
Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Apa Saja Makanan yang Baik untuk Berbuka Puasa?

Oh Begitu
Indikator Kesejahteraan Lokal

Indikator Kesejahteraan Lokal

Fenomena
Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Mengapa Anak-anak Bisa Belajar Hal Baru dengan Cepat?

Oh Begitu
Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Apakah Efek pada Wajah Saat Berolahraga Memakai Make-up?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+