KOMPAS.COM - Kosmetik menjadi salah satu barang andalan bagi sebagian besar perempuan.
Meski dapat menunjang penampilan, nyatanya sebagian besar perempuan kurang memperhatikan tanggal kedaluwarsa dalam kosmetik.
Tak hanya memakai kosmetik kedaluwarsa, kuas dan spons juga jarang dicuci.
Padahal, kebiasaan seperti ini justru dapat mengembangkan bakteri berbahaya yang merusak kulit.
Riset terbaru terkait tata rias menemukan, 90 persen produk kosmetik kedaluwarsa bisa menularkan bakteri yang merusak kulit dan berpotensi mematikan.
Beberapa bakteri yang muncul pada kosmetik kedaluwarsa antara lain Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Citrobacter freundii.
Ilmuwan biomedis Amreen Bashir dan Peter Lambert dari Aston University di Inggris menemukan tingkat kontaminasi bakteri yang sangat tinggi di dalam kosmetik.
Kosmetik yang ditelitinya berupa lipstik, lip gloss, eyeliner, dan maskara.
Beberapa kosmetik ini dipilih karena semakin tinggi kadar air, semakin tinggi kemungkinan kontaminasi.
Selain itu, spons jenis beauty blender juga dapat mengontaminasi jamur dengan tingkat tinggi jika jarang dibersihkan.
Total, tim peneliti memeriksa 467 produk kosmetik yang terdiri dari 96 lipstik, 92 eyeliner, 93 mascara, 107 lipglos, dan 79 spons blender.
Dalam Journal of Applied Microbiology yang dipublikasikan tahun 2019, Bashir dan Lambert menjelaskan, salah satu peraturan kosmetik adalah produknya tidak boleh mengandung organisme patogen atau mikroorganisme parasit.
"Namun, 70 hingga 90 persen dari semua produk kedaluwarsa terkontaminasi bakteri," tulis mereka, seperti dilansir Science Alert, Selasa (3/12/2019).
Dalam studinya, tim juga memberi kuesioner untuk para responden pengguna kosmetik. Tujuannya adalah untuk mempelajari kebiasaan menggunakan kosmetik.
Dari jawaban para responden, tim menarik benang merah bahwa penyebab munculnya bakteri dalam kosmetik besar kemungkinan disebabkan oleh kesalahan penggunaan produk. Salah satunya tetap menggunakan produk, meski sudah kedaluwarsa.
Padahal, tanggal pada kemasan kosmetik menunjukkan lamanya waktu pengawet untuk menjaga produk agar tidak terkontaminasi bakteri.
Informasi tersebut disampaikan bervariasi secara regional di AS yang tidak memiliki peraturan yang mewajibkan informasi kedaluwarsa tentang kemasan kosmetik.
Sebuah penelitian dalam International journal of cosmetic science tahun 2013 menemukan, sebagian pengguna kosmetik tetap menggunakan produknya setelah tanggal kedaluwarsa.
Berdasarkan sampel yang diambil dari 44 siswa di Brasil, 97,9 persen mengakui bahwa mereka terus menggunakan kosmetik walaupun sudah kedaluwarsa.
Hasilnya, spons beauty blender menjadi sangat kotor bila diolesi kosmetik yang sudah kedaluwarsa.
Dalam kuesioner, 93 persen responden mengakui tidak pernah mencuci beauty blender dan 64,4 persen mengatakan tetap menggunakan beauty blender walaupun sudah terjatuh di lantai.
"Bahkan, jika beauty blender tersebut sudah dicuci, masih ada risiko yang signifikan," kata para peneliti.
Basher dan Lambert juga menyayangkan, maraknya penjualan produk terbaru seperti beauty blender untuk foundation, talk masih minim informasi terkait cara penggunaan dan cara membersihkannya.
“Hasil kami menunjukkan bahwa produk ini membawa beban bakteri tertinggi selama penggunaan dan lebih dari seperempatnya terkontaminasi dengan Enterobacteriaceae," tulis mereka dalam sebuah koran.
Beauty blender dapat dibersihkan dengan air sabun yang hangat, karena itu mendorong proliferasi mikroba jika tidak dikeringkan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan kosmetik dan badan pengawas dapat dan harus melakukan peringatan terhadap pelanggan tentang keamanan makeup yang tepat.
Secara khusus, para peneliti khawatir tentang bakteri seperti E. coli , yang biasanya terkait dengan kontaminasi tinja.
"Lebih banyak yang perlu dilakukan untuk membantu mendidik konsumen dan industri kosmetik secara keseluruhan tentang perlunya mencuci blender secara teratur dan mengeringkannya secara menyeluruh.”
”Serta risiko menggunakan make up di luar tanggal kedaluwarsanya," sambung Bashir.
https://sains.kompas.com/read/2019/12/05/110400523/kosmetik-kedaluwarsa-tak-boleh-digunakan-ini-bahayanya-untuk-kulit