Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut Sejarawan, Teori Evolusi Darwin Lahir dari Indonesia

KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal meyakini bahwa Indonesia pernah menjadi tempat lahirnya teori evolusi berbasis pada seleksi alam dan ilmu biogeografi.

Hal itu diyakininya setelah membaca buku berjudul The Malay Archipelago karya Alferd Russell Wallace.

Tentang The Malay Archipelago

The Malay Archipelago pertama kali dipublikasikan pada tahun 1869. Buku tersebut berisi tentang kekayaan flora dan fauna Nusantara, dari Sumatera di bagian barat hingga Papua di ujung timur.

Bahkan, dari buku tersebut dapat diketahui bahwa Wallace adalah seorang naturalis pertama yang sampai ke Papua, sekalipun hanya singgah di pinggiran pulau Papua.

Perjalanan keilmuan Alferd Russell Wallace, hingga tersebutlah wilayah Wallacea Nusantara, adalah bagian yang didokumentasikan dalam buku the Malay Archipelago itu.

Wallace menceritakan semua penemuannya tentang biodiversitas atau keanekaragaman hayati di Nusantara, serta budaya, bahasa, serta peta perpindahan manusia purba di Nusantara.

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia

Berawal dari ketertarikan dan keyakinan terhadap inspirasi besar seorang Wallace dalam karyanya tersebut, JJ Rizal beserta timnya menerjemahkan The Malay Archipelago menjadi bahasa Indonesia dengan judul Kepulauan Nusantara.

Menurut Rizal, buku The Malay Archipelago sebenarnya sudah pernah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul yang berbeda. Namun, hasilnya terkesan terburu-buru dan kurang sesuai aslinya.

"Saya pernah membeli buku terjemahannya di daerah Sumatera, waktu itu harganya murah, tapi pas saya baca isinya itu tidak sesuai dengan apa yang dituliskan Wallace, karena ada yang dipotong jadinya malah salah makna," kata Rizal dalam sebuah acara bertajuk Sains di Medan Merdeka, Perpustakaan Nasional RI, Senin (11/11/2019).

Apa pentingnya buku the Malay Archipelago itu?

Menjawab hal tersebut, JJ Rizal mengatakan bahwa saat ini teori evolusi Charles Darwin adalah penemuan terbesar yang banyak diketahui masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia.

Padahal, kata dia, teori evolusi Darwin sangat mungkin sekali hadir karena terinspirasi dari karya Wallace.

"Saat itu Wallace mengirim surat ke Inggris, kemudian dibacakan di depan linear society dan satu tahun kemudian, buku Darwin yang berjudul The Origin of Species yang berisi tentang teori evolusi itu terbit," tutur Rizal.

Buku Darwin tersebut menurut Rizal sangat mungkin terinspirasi atau disebut eureka dari karya Wallace sebelumnya.

"Di mana artinya, seharusnya Indonesia merayakan atas heritage atau warisan sejarah yang besar, bahwa nusantara pernah menjadi tempat penemuan teori akbar dalam sejarah ilmu pengetahuan, dan cara Wallace bekerja juga menarik, sehingga dapat menjadi inspirasi tentang pentingnya sains," jelasnya.

Namun hari ini, kata Rizal, justru ironisnya sains di Indonesia seperti tidak punya tempatnya dan saat ini justru terancam karena tidak adanya perangai ilmiah dan tidak menghargai situs-situs sejarah.

Terutama dalam bentuk bentang alam yang besar dengan kekayaan flora dan fauna, yang sudah digambarkan oleh Wallace, sekarang digantikan oleh perkebunan yang beraneka macam yang mengancam spesies-spesies.

Secara sederhananya Rizal menyatakan bahwa Wallace dalam karya The Malay Arcipelago ini dapat menjadi alternatif wawasan dalam tiga hal.

1. Suatu kebanggaan besar bahwa penemuan dalam sejarah ilmu pengetahuan (sains) tingkat dunia seperti teori evolusi bermula dari pengetahuan di Ternate, Indonesia.

2. Memberi tahu betapa mirisnya Indonesia yang hampir kehilangan dan semakin kehilangan orang-orang yang memainkan peranan penting dalam dunia sains di tingkat internasional, seperti untuk terlibat dalam wacana saintifik di tingkat internasional.

3. Ruang penelitian ekologi Indonesia yang begitu besarnya, menjadi yang paling miris karena terancam oleh kepentingan kapitalistik.

https://sains.kompas.com/read/2019/12/02/093000323/menurut-sejarawan-teori-evolusi-darwin-lahir-dari-indonesia

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke