Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Disfungsi Seksual, Gangguan Respons saat Berhubungan Badan

KOMPAS.com - Disfungsi seksual menjadi hal yang jarang diperbincangkan. Padahal, gangguan ini cukup umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berhubungan intim bersama pasangan.

Hingga saat ini belum ada angka prevalensi yang pasti mengenai kasus disfungsi seksual di Indonesia.

Namun, dari hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2018 menemukan, 90 persen dari 300 wanita yang disurvei pernah mengalami disfungsi seksual.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Grace Valentine SpOG mengatakan, hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan.

"Banyak yang mengaku hal ini (disfungsi seksual) tidak penting dibahas, tetapi sebenarnya disfungsi seksual akan memengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ditambah lagi, hanya enam persen dari perempuan tersebut yang mengakui dirinya terganggu akibat disfungsi seksual," kata Grace dalam sebuah acara bertajuk Vaginismus dan Difungsi Seksual Perempuan, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Apa itu disfungsi seksual?

Secara umum disfungsi seksual merupakan ketidakmampuan menikmati hubungan seksual secara penuh, dan masalah pada gangguan disfungsi seksual ini terjadi dalam fase siklus respons seksual.

"Gangguan pada fase siklus respons seksual tersebutlah yang menghambat individu atau pasangan untuk mengalami kepuasan dalam kegiatan seksual," ujar Grace.

Siklus respon seksual tersebut dibagi menjadi empat fase, gangguan libido (hasrat seksual), gangguan rangsangan seksual, gangguan orgasme, dan nyeri saat berhubungan seksual.

"Disfungsi seksual dapat dialami oleh pria maupun perempuan dewasa," tuturnya.

Berdasarkan laporan saat ini semakin banyak pasangan usia muda mengalami disfungsi seksual.

Penelitian diberbagai negara menunjukkan bahwa disfungsi seksual adalah hal yang umum, karena terjadi pada 43 persen perempuan dan 31 persen pria.

"Namun seorang perempuan bisa mengalami satu atau beberapa jenis disfungsi seksual sekaligus dakan waktu bersamaan," kata dia.

Menurut Grace, disfungsi seksual ini perlu diketahui seseorang atau pasangan, karena tidak sedikit persoalan perceraian dan ketidak harmonisan di rumah tangga berawal dari gangguan seksual yang dialami pasangan.

"Mungkin banyak yang tidak mau mengakuinya (memiliki gangguan seksual) karena malu, dan juga menganggap baik-baik saja, padahal bisa jadi suami sendiri di rumah mengeluhkannya saat berhubungan intim," ujar dia.

Bisa diterapi

Perilaku inilah, kata Grace, yang seharusnya diubah.

Pasalnya, gangguan disfungsi seksual masih bisa diobati dan akan membantu Anda yang mengalaminya merasa lebih percaya diri atau semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari tanpa beban pikiran tentang hubungan intim bersama pasangan yang mengganggu Anda.

"Orang itu menganggap pas sudah didiagnosa begini, mind-nya langsung down dan nganggap 'oh aku sakit'. Padahal ini gangguan ketidakmampuan yang bisa diterapi," ucap dia.

https://sains.kompas.com/read/2019/11/28/090300223/mengenal-disfungsi-seksual-gangguan-respons-saat-berhubungan-badan

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Oh Begitu
Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke