Studi sebelumnya menunjukkan, diet tinggi serat dan yogurt bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker saluran pencernaan.
Nahm, dalam studi terbaru ini, ilmuwan juga menemukan bahwa diet tinggi serat dapat melindungi diri dari risiko kanker paru-paru.
Kesimpulan ini didapat setelah para ahli menganalisis data yang melibatkan 1,4 juta orang dewasa di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Para peneliti membagi peserta menjadi lima kelompok, sesuai dengan jumlah serat dan yogurt yang mereka konsumsi.
Mereka menemukan, kelompok yang aktif menjalani diet tinggi serat dan yogurt memiliki risiko paling rendah menderita kanker paru-paru.
Dilansir Futurity, Selasa (19/11/2019), mereka yang menjalani diet tinggi serat dan yogurt memiliki risiko kanker paru-paru 33 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi sedikit serat dan yogurt.
"Penelitian kami memberikan bukti kuat yang mendukung Pedoman Diet 2015-2020 AS yang merekomendasikan diet tinggi serat dan yogurt," kata penulis senior Xiao-Ou Shu, seorang profesor penelitian kanker, associate director untuk kesehatan global, dan co-leader Cancer.
"Kebiasaan tidak pernah merokok juga dapat berpengaruh," imbuh Shu.
Shu mengatakan, manfaat kesehatan yang didapat dari diet tinggi serat dan yogurt dipengaruhi oleh adanya kandungan prebiotik dan sifat probiotik.
Prebiotik adalah senyawa natural dalam makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi sebagai suplemen untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.
Prebiotik bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan berpotensi meningkatkan penyerapan kalsium.
Sementara sifat probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain atau inangnya.
Kedua sifat inilah yang dapat memodulasi mikrobiota usus secara mandiri atau sinergis, dan menguntungkan bagi kesehatan terutama mengurangi risiko sel kanker bergerak dengan aktif.
https://sains.kompas.com/read/2019/11/22/105852723/ahli-diet-tinggi-serat-dan-yogurt-bisa-kurangi-risiko-kanker-paru