KOMPAS.com - Seniman musik Djaduk Ferianto meninggal dunia. Hal itu dikabarkan kakaknya, seniman Butet Kertaredjasa melalui akun Instagramnya @masbutet, Rabu (13/11/2019).
Penggagas acara musik tahunan Ngayogjazz itu menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 2.30 WIB di usia 55 tahun.
Dari sejumlah sumber, Djaduk meninggal karena serangan jantung. Dia pun memiliki riwayat sakit jantung.
Sebelumnya Djaduk pernah disarankan dokter untuk melakukan operasi pemasangan ring jantung, tapi hal ini tidak jadi dilakukan.
Lantas, apa itu pemasangan ring dan manfaatnya untuk penderita sakit jantung?
Ring jantung dan manfaatnya
Dalam dunia medis, pemasangan ring jantung disebut sebagai stent jantung.
Dilansir Hello Sehat, ring atau stent terbuat dari logam ataupun plastik yang berbentuk tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat yang nampak seperti jala.
Pemasangan ring ini menetap, sehingga akan melekat di jantung dan tidak bisa dikeluarkan lagi. Oleh karenanya, permukaan ring dilapisi dengan obat-obatan yang membantu menjaga arteri yang tersumbat agar tidak tertutup.
Pemasangan ring bertujuan untuk memperlancar aliran darah ke jantung akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah jantung koroner.
Biasanya, pembuluh darah yang tersumbat akibat dari penumpukan plak kolesterol atau zat lain yang menempel di dinding pembuluh.
Dengan adanya ring jantung, pembuluh darah koroner di jantung akan melebar atau terbuka sehingga bisa kembali menerima suplai darah yang cukup.
Hal ini pada akhirnya memperkecil kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung.
Bagi banyak orang, pasang ring jantung memiliki dampak positif terhadap kualitas hidup. Kombinasi angioplasty dan ring jantung bisa menjadi penyelamat, terutama bila dilakukan tepat setelah Anda mengalami serangan jantung.
Pemasangan ring jantung akan memperbaiki aliran darah dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada otot jantung sehingga bisa mengurangi nyeri dada (angina) dan sesak napas.
Selain itu, pemasangan ring jantung hanya memerlukan waktu sebentar untuk prosedur tindakan dan pemulihan sehingga memudahkan pasien untuk kembali beraktivitas. Meskipun diperbolehkan melakukan aktivitas keseharian, namun dokter umumnya akan menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dulu.
Siapa yang harus melakukan pemasangan ring?
Prosedur pemasangan ring semestinya dilakukan pada seseorang yang memiliki riwayat jantung koroner.
Jika seseorang tiba-tiba mengalami serangan jantung, dia juga harus melakukan pemasangan ring.
"Pasien yang perlu pasang ring terutama pasien yang terkena serangan jantung, yaitu penyumbatan tiba-tiba pada (pembuluh) koroner," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Beny Hartono, diberitakan Kompas.com (10/9/2015).
Serangan jantung terjadi karena pecahnya plak secara tiba-tiba yang menyumbat pembuluh darah koroner sehingga aliran darah ke jantung tersumbat total. Kondisi ini menimbulkan kerusakan pada otot jantung karena kehilangan pasokan darah.
Tes kesehatan pasang ring jantung
Angina atau nyeri di dada bisa menjadi tanda penyempitan pembuluh darah koroner akibat endapan lemak (plak).
Dalam kondisi ini, pemasangan ring juga bisa dilakukan.
Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah koroner juga bisa diketahui dengan melakukan cek kesehatan rutin di rumah sakit.
Jika sumbatan lebih dari 60 persen, maka pembuluh darah koroner semakin menyempit sehingga perlu pemasangan ring untuk melebarkannya kembali.
"Kalau pas medical check-up kelihatan ada penyempitan, pasang ring bisa dilakukan. Biasanya kalau plaknya masih sedikit belum perlu pasang ring. Kalau penyempitan sudah di atas 70 persen, perlu pasang ring," kata Beny.
Banyaknya ring yang dipasang tergantung pada berapa banyak sumbatan yang terjadi di pembuluh darah.
Plak di pembuluh darah sendiri terbentuk selama bertahun-tahun karena berbagai faktor.
Untuk itu, jika telah diketahui ada sedikit plak di pembuluh darah koroner, maka cek kesehatan jantung harus rajin dilakukan, demikian halnya dengan menjaga pola hidup sehat.
Risiko dan komplikasi pasang ring jantung
Seperti banyak prosedur medis umumnya, Anda mungkin akan mengalami reaksi alergi terhadap obat atau bahan yang digunakan untuk pasang ring jantung dan penggumpalan darah yang terbentuk dalam ring. Komplikasi potensial tapi jarang terjadi lainnya seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Selain itu, setelah melakukan pasang ring jantung, jaringan parut bisa saja terbentuk di dalam ring jantung Anda. Jika itu terjadi, dokter akan merekomendasikan melakukan tindakan kedua yang diperlukan untuk membersihkannya.
Untuk informasi lebih lanjut, ada baiknya Anda melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang prosedur pemasangan ring jantung.
Sumber: Kompas.com (Dian Maharani)
https://sains.kompas.com/read/2019/11/13/081008223/djaduk-ferianto-meninggal-kapan-seseorang-perlu-pasang-ring-jantung