KOMPAS.com – Ini adalah momen bersejarah. Pesawat milik NASA, Voyager 2, berhasil melewati batas antara Tata Surya dengan ruang antarbintang.
Batas tersebut bernama heliopause, yang memiliki medan magnetik sangat kuat.
Jurnal Nature Astronomy menyebutkan Voyager 2 meninggalkan Tata Surya pada 5 November 2018, dengan jarak 119 unit astronomi (17,8 miliar kilometer) dari Matahari. Namun, Para ilmuwan tidak serta-merta mengumumkan bahwa Voyager 2 berhasil melewati heliopause. Hal itu baru bisa dilakukan sekitar delapan bulan kemudian.
Voyager 1 dan Voyager 2 diluncurkan pada 1977 silam untuk mempelajari dunia di luar Tata Surya. Voyager 2 diluncurkan terlebih dahulu dua minggu sebelum Voyager 1.
Pada 1989, Voyager 2 sempat melakukan ekspedisi Neptunus. Oleh karena itu Voyager 1 maju terlebih dahulu untuk keluar dari Tata Surya.
Namun enam tahun lalu, tepatnya pada 25 Agustus 2012, Voyager 1 mengalami kerusakan saat melintasi heliopause. Jarak Voyager 1 pada waktu itu adalah 121,6 unit astronomi (18,1 miliar kilometer) dari Matahari.
Meski begitu, Voyager 2 dinyatakan berhasil melintasi heliopause.
“Pada momen tersebut, misinya menjadi Voyager Interstellar Mission,” tutur Ed Stone dari Caltech, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (5/11/2019).
Tidak ada yang tahu berapa waktu yang dibutuhkan bagi pesawat tersebut untuk mencapai luar angkasa. Voyager 2 harus melewati plasma yang terionisasi, dan heliopause adalah tantangan terbesarnya.
“Kami terus mencari tahu ‘wilayah perbatasan’ tersebut di mana dua jenis angin menyatu, angin dari Tata Surya dan angin dari interstellar,” tutur Ed Stone.
Para ilmuwan mencerna semua data yang didapatkan oleh Voyager 2 saat melintasi heliopause. Menariknya, saat dilewati Voyager 2, heliopause lebih “lembut” dan tipis dengan ladang magnetik yang lebih besar.
Menurut observasi, pesawat tersebut melintasi heliopause kurang dari satu hari saja.
Hal sebaliknya terjadi pada Voyager 1. Saat dilewati pesawat tersebut, ladang magnetik yang sangat besar datang dari ruang antarbintang. Ini membuktikan bahwa heliopause bukanlah satu lapisan saja, melainkan sebuah perbatasan yang lebih kompleks dan dinamis.
Momen ini merupakan sebuah sejarah. Namun, kita tidak tahu berapa lama lagi Voyager akan kembali dari ruang antarbintang. Dengan medan ruang antarbintang, bahkan kita tidak tahu apakah Voyager 2 bisa beroperasi dengan baik.
Perjalanannya masih panjang, namun satu per satu puzzle tentang luar angkasa perlahan terkuak.
https://sains.kompas.com/read/2019/11/05/120500723/voyager-2-tinggalkan-tata-surya-siap-menjelajah-ruang-antarbintang