KOMPAS.com – Mungkin Anda akrab dengan kisah KKN di Desa Penari, atau up-to-date dengan film-film horor baik dalam maupun luar negeri. Hal ini sedikit banyak membuktikan bahwa warga Indonesia masih percaya dengan hal-hal gaib.
Namun, menurut ahli folklor, kepercayaan itu semakin lama semakin menipis.
“Zaman sekarang masyarakat secara umum sudah mengalami pergeseran pandangan. Tingkat kepercayaan atau ketergantungan mereka terhadap mahluk-mahluk gaib semakin kecil,” tutur ahli folklor dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Dr Sunu Wasono kepada Kompas.com, Kamis (31/10/2019).
Ahli folklor yang kerap dijuluki "peneliti hantu" itu mengatakan, kini masyarakat Indonesia penasaran dengan pengalaman gaib lebih karena pengaruh media sosial.
“Lebih pada pengaruh media sosial, atau film, sebatas dalam imajinasi. Seperti KKN di Desa Penari itu. Kalau dalam kehidupan sehari-hari yang saya amati, orang semakin rasional. Semakin tidak bergantung pada hal-hal gaib,” lanjutnya.
Maraknya internet dan media sosial, lanjut Dr Sunu, membuat banyak orang mencari pengalaman gaib sekadar untuk mencari sensasi, atau sebagai alat hiburan.
“Bahkan banyak orang yang menempatkan hal-hal gaib sebagai lelucon, sebagai guyon,” tambahnya.
Lalu mengapa masih banyak orang yang penasaran akan hal-hal gaib? Sebagai contoh, banyaknya animo warganet ketika sutradara Joko Anwar mengadakan nonton bareng (nobar) “Perempuan Tanah Jahanam” di bioskop yang sudah tidak terpakai.
Bioskop itu bernama Bioskop Atoom yang terletak di Citeureup, Bogor. Banyak kisah mistis yang beredar tentang bioskop tersebut.
“Bagaimanapun kepercayaan seperti itu (terhadap hal gaib) tak akan hilang. Kalau ada yang memantik, menghidupkan, menghangatkannya kembali, pasti (kepercayaan itu) muncul lagi. Tapi saya rasa untuk meramaikan suasana saja. Orang penasaran, ingin membuktikan, ingin terlibat dalam kegiatan tersebut,” papar Dr Sunu.
Hal itu menurutnya sama seperti daerah-daerah yang mengembangkan wisata mistis terkait legenda atau kisah horor di wilayah tersebut.
“Jangankan yang muda-muda, (orang) yang tua pun semakin lama tidak percaya dengan hal gaib. Sekarang semakin banyak penjelasan ilmiah terhadap apapun. Misal ada penampakan pocong atau sebagainya, itu bisa dijelaskan dengan teknik kamera atau teknologi sekarang,” tutupnya.
https://sains.kompas.com/read/2019/10/31/190300123/peneliti-hantu-kini-orang-mencari-pengalaman-mistis-demi-viral-di-socmed