Kesimpulan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mumi-mumi berusia 4000 tahun.
"Saya telah melihat pola penyakit jantung dalam populasi selama lebih dari 20 tahun. Namun muncul pertanyaan di benak saya. Apakah itu penyakit zaman modern atau suatu proses yang melekat pada manusia, terlepas dari kehidupan modern," kata Mohammad Madjid, peneliti di McGovern Medical School, dilansir Live Science, Rabu (16/10/2019).
Untuk menjawab pertanyaannya sendiri, Madjid bersama tim peneliti mengumpulkan sampel arteri dari lima mumi dari Amerika Selatan dan Mesir Kuno yang berasal tahun 2000 SM-1000.
Mumi-mumi ini terdiri dari tiga pria dan dua wanita berusia 18 hingga 60 tahun.
Para peneliti selanjutnya memindai bagian kecil arteri.
Mereka mendeteksi adanya tahap awal aterosklerosis, fase plak yang terkumpul di dinding arteri dan membatasi aliran darah.
Ini adalah bukti pertama dari tahap awal serangan jantung yang ditemukan pada mumi.
Endapan kolesterol di dinding arteri pada dasarnya adalah mekanisme penyembuhan luka tubuh yang salah.
Hal ini merupakan respon terhadap berbagai trauma seperti infeksi, koleksterol tinggi, paparan asap, atau masalah lain yang dapat merusak lapisan dalam arteri (endotelium).
Tapi dinding arteri yang rusak rentan terhadap penumpukan sel darah putih yang akhirnya dapat menyebabkan penumpukan kolesterol.
Awalnya hanya berupa goresan dan lesi, namun lama kelamaan dapat menebal dan cukup untuk memblokir aliran darah arteri.
"Kita sekarang telah melihat pola yang sama pada nenek moyang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita," tambah Madjid.
Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian pada arteri jantung. Namun hasil penelitian menunjukkan kerusakan yang terjadi pada tahap lanjut.
Sehingga tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai seberapa besar risiko penyakit jantung ribuan tahun lalu.
Penelitian ini telah dipublikasikan secara daring di American Heart Journal edisi Oktober 2019.
https://sains.kompas.com/read/2019/10/24/102700723/bukti-penyakit-jantung-ditemukan-pada-mumi-berusia-4.000-tahun