Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tim Fisikawan Indonesia Ungkap Rahasia 140 Tahun dalam Elektronika

KOMPAS.com – Tim IBM yang dipimpin oleh Dr Oki Gunawan telah memecahkan misteri selama 140 tahun dalam fisika dan elektronika. Penemuan ini adalah tentang teknologi semikonduktor.

Dr Oki Gunawan merupakan alumni Tim Olimpiade Fisika Indonesia, yang juga menjadi Pembina dari Yayasan Simetri. Dr Oki Gunawan kini menjadi peneliti di IBM, New York.

Penemuan terbaru dari tim Dr Oki Gunawan adalah tentang teknologi semikonduktor, dan telah diterbitkan di jurnal yang sangat prestisius: Nature.

Semikonduktor adalah salah satu teknologi paling berpengaruh di abad modern ini. Komputer, ponse, dan beragam perangkat elektronik bisa terwujud akibat adanya semikonduktor.

Pada 1879, fisikawan asal Amerika Edward Hall menciptakan Hall Effect. Penemuan ini memungkinkan kita untuk mengukur daya listrik di dalam konduktor. Ia menemukannya karena ladang magnet membelokkan daya listrik di dalam konduktor, sehingga kita bisa menghitung daya beloknya.

Angka pembelokan ini akan mendeskripsikan voltage perpendicular (atau transverse) pada daya listrik.

Para peneliti era modern menyadari bahwa mereka juga bisa menggunakan perhitungan Hall Effect menggunakan cahaya. Hal inilah yang disebut dengan Photo-Hall Experiment yang menciptakan beberapa bawaan (atau pasangan kutub electron) pada superkonduktor.

Sementara nilai voltase dari Hall menyediakan informasi krusial tentang bawaan pada semikonduktor, hal tersebut rupanya terbatas pada tipe dominan (atau mayoritas) pada bawaan semikonduktor tersebut.

Teknologi ini juga menjadi basis berkembangnya beragam teknologi modern lainnya seperti teknologi informasi, komputasi, dan komunikasi.

“Semikonduktor dipakai pada semua transistor, dan dipakai pada semua perangkat elektronik. Pada komputer dan ponsel, chip menjadi semikonduktor,” tutur Hendra Kwee, Ph.D., Pembina Olimpiade Fisika Indonesia dari Yayasan Simetri kepada Kompas.com, Rabu (23/10/2019).

Hendra menjelaskan bahwa semikonduktor terdiri dari dua jenis, positif (P) dan negatif (N). Sampai saat ini, kita hanya bisa menggunakan semikonduktor dengan tipe dominan.

“Sampai saat ini kita hanya menggunakan semikonduktor tipe dominan. Misal kalau yang dipakai tipe P, maka tidak ada tipe N. Orang hanya bisa dapat salah satu besarannya saja,” tutur ia.

Tapi penemuan tim IBM yang dipimpin oleh Dr Oki Gunawan, lanjut Hendra, kini bisa membawa tipe minoritas ke dalam semikonduktor tersebut. Metode itu bernama Carrier-Resolved Photo Hall (CRPH).

Dengan metode tersebut, informasi yang didapatkan semakin banyak. Kita kini bisa mengekstraksi informasi tentang seberapa besar bawaan mayoritas dan minoritas, berapa lama tipe bawaan tersebut akan bertahan, serta panjang dari difusi.

Faktanya, dibandingkan dengan tiga parameter yang menggunakan Hall Effect, CRPH bisa mengekstraksi tujuh parameter informasi sekaligus.

“Ini suatu hal yang sangat signifikan, karena teknik perhitungan semikonduktor yang ada sekarang belum akurat. Penemuan Dr Oki, timnya bisa mengukur secara lebih akurat dan bisa membawa muatan minoritas ke dalam tipe semikonduktor,” paparnya.

Hendra menyebutkan usai penemuan ini, banyak hal lain yang bisa dikembangkan ke depannya.

“Mereka (tim peneliti) sudah punya rencana beberapa hal yang akan dikembangkan. Dan mereka sangat antusias. Penemuan kemarin seperti kotak pandora, membuka misteri yang belum terungkap,” tutupnya.

https://sains.kompas.com/read/2019/10/24/070300523/tim-fisikawan-indonesia-ungkap-rahasia-140-tahun-dalam-elektronika

Terkini Lainnya

Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke