Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gempa Hari Ini: M 5,2 Guncang Mentawai, Ada Sejarah Lindu Kuat di Sana

Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi cepat gempa ini berkekuatan M 5,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,2.

Episenter terletak pada koordinat 2.49 LS dan 99.71 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 48 km arah Selatan Kota Tuapejat, Mentawai pada kedalaman 27 km.

Menurut keterangan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami D. Daryono, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di zona megathrust. Gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa ini dirasakan di Pulau Sipora dalam skala intensitas IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak.

Sementara di Painan, Padang, dan Pariaman dirasakan dalam skala III MMI, gempa dirasakan seakan akan truk berlalu. Di Padang Panjang, Sawah Lunto, Payakumbuh, Bukittinggi, Solok dirasakan dalam skala intensitas II MMI, getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daryono mengatakan, gempa pagi ini sebenarnya merupakan bagian dari rentetan gempa yang terjadi sejak kemarin pagi (22/10/2019).

Ini merupakan aktivitas gempa urutan ke-4 yang mengguncang Kepulauan Mentawai"," ujar Daryono.

Rentetan gempa tersebut adalah:

1. Gempa Sipora M=5,2 pada 22 Oktober 2019 pukul 06.49.08 WIB

2. Gempa Sipora M=5,0 pada 22 Oktober 2019 pukul 07.03.55 WIB

3. Gempa Sipora M=3,6 pada 22 Oktober 2019 pukul 15.24.41 WIB

4. Gempa Sipora M=5,2 pada 23 Oktober 2019 pukul 05.11.07 WIB

Tren titik pusat gempa ini sangat menarik karena membentuk garis berarah barat-timur yang mencerminkan aktivitas deformasi di bidang kontak antar lempeng di zona megathrust Mentawai.

Sejarah gempa Mentawai

Peningkatan aktivitas gempa di Kepulauan Mentawai ini tentu patut kita waspadai, karena di zona ini memang zona aktif gempa dan memiliki sejarah gempa besar masa lalu.

Di zona ini pernah terjadi gempa dahsyat pada 24 November 1833 yang diperkirakan kekuatannya mencapai M 9,0.

Saking dahsyatnya gempa ini, dirasakan hingga di Singapura dan Pulau Jawa.

Daryono menerangkan, kekuatan gempa tersebut mampu menjebol tanggul penahan air danau yang merupakan dinding lereng Gunung Kaba. Sehingga air danau mendadak tumpah dan mengalir, hingga banjir bandang pun tak dapat terelakkan hingga menghancurkan tujuh desa.

Di samping Merusak banyak rumah di Bengkulu dan Sumatra Barat, gempa ini juga memicu tsunami yang menerjang pesisir Bengkulu dan Sumatra Barat. Dermaga dan bangunan pelabuhan di Bengkulu tersapu tsunami, dan beberapa kapal di Bengkulu dan Sumatra Barat terhempas dan terlempar ke daratan.

Disamping itu pada 13 September 2007 juga terjadi gempa kuat M 7,1 dan M 7,8. Sehari sebelumnya pada 12 September 2007 juga terjadi gempa dahsyat berkekuatan M 8,4 di Bengkulu yang juga merusak banyak rumah di Bengkulu serta memicu tsunami setinggi 2 hingga 3 meter.

https://sains.kompas.com/read/2019/10/23/170300623/gempa-hari-ini--m-5-2-guncang-mentawai-ada-sejarah-lindu-kuat-di-sana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke