KOMPAS.com - Tak hanya melanda Indonesia, berbagai wilayah di belahan Bumi lainnya juga mengalami kebakaran hutan beberapa waktu ini.
Segala upaya pemadaman dilakukan untuk mengatasi bencana tersebut, namun tak semuanya berjalan maksimal. Saat air yang disemprotkan menguap, beberapa titik masih meninggalkan api yang belum padam sepenuhnya.
Namun, sebuah terobosan baru yang dikembangkan oleh para peneliti tampaknya bisa menjadi salah satu alternatif mengurangi kebakaran hutan.
Eric Appel dari Stanford University merancang cairan seperti gel. Cairan tersebut akan disemprotkan di vegetasi dan dapat menempel selama berbulan-bulan. Dengan melapisi area vegetasi luas yang rentan kebakaran, diharapkan teknik tersebut dapat mencegah kebakaran hutan, serta menjadi cara baru mengurangi kebakaran di masa depan.
"Metode ini akan menjadi pencegahan yang lebih proaktif. Sementara yang kita lakukan sekarang ini hanya melakukan pemantauan, menunggu hutan terbakar dan baru memadamkannya," kata Appel.
Untuk diketahui, pada saat ini petugas kebakaran menggunakan pemadam seperti garam amonium polifosfat anorganik atau APP yang akan menghasilkan air saat terbakar. Masalahnya, solusi itu hanya bekerja dalam jangka pendek. Saat air menguap, ada potensi kebakaran kembali terjadi.
Sementara itu, gel yang dikembangkan Appel memiliki sifat lengket dan tahan api. Bahan gel terbuat dari bahan nabati yang mengandung selulosa. Ini artinya, bahan akan mampu bertahan pada vegetasi dalam berbagai kondisi, mulai dari hujan, angin, atau panas.
Appel juga menyebut jika bahan tersebut tidak beracun dan aman disemprotkan ke lingkungan menggunakan peralatan pertanian.
Cairan gel tersebut sejauh ini telah diuji pada rumput oleh Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (CalFire). Hasilnya, semprotan gel memberikan perlindungan dari kebakaran, dan bisa bertahan setelah hujan lebat.
"Temuan ini bisa berpotensi mengurangi jumlah kebakaran," kata Alan Peters, kepala divisi CalFire.
Tak hanya untuk mencegah kebakaran, dalam dosis yang lebih besar, gel dapat pula digunakan untuk menghentikan kebakaran dengan cara disemprotkan ke api.
Kebakaran hutan terjadi makin intens di seluruh dunia seiring dengan memburuknya perubahan iklim. Metode serta teknik terbaru sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.
Temuan mengenai gel tersebut telah dipublikasikan dalam PNAS.
https://sains.kompas.com/read/2019/10/06/200500323/terobosan-baru-peneliti-kembangkan-gel-pencegah-kebakaran-hutan