KOMPAS.com – Mono Lake di California, AS, merupakan salah satu tempat paling mustahil untuk habitat mahuk hidup. Danau ini memiliki level racun arsenik yang sangat tinggi.
Selain bakteri dan ganggang, danau ini hanya dihuni oleh udang jenis tertentu. Namun baru-baru ini, para peneliti dari California Insitute of Technology menemukan delapan spesies cacing mikroskopik di danau tersebut. Salah satu spesiesnya memiliki spesifikasi sangat unik.
Cacing mikroskopik yang dinamakan Auanema sp. itu tak hanya memiliki satu atau dua jenis kelamin, melainkan tiga. Biasanya cacing hanya terbagi menjadi dua jenis kelamin yaitu hermaphrodit atau jantan. Namun, Auanema sp. juga memiliki jenis kelamin perempuan selain dua yang disebutkan sebelumnya.
Mengutip Science Alert, Jumat (27/9/2019), fakta lain yang mencengangkan daric acing mikroskopis ini adalah kemampuannya untuk menghasilkan keturunan lewat bertelur. Padahal, cacing ini hidup pada habitat yang hampir mustahil untuk ditinggali.
“Studi kami menunjukkan bahwa masih banyak yang belum dipelajari dari hewan 1.000 sel ini, yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem,” tutur Pei-Yin-Shih dari California Institute of Technology.
Dalam genus yang sama, terdapat dua spesies yang mirip dengan Auanema sp. namun tak ada yang hidup di lingkungan seekstrem kerabat mereka itu.
“Spesies Auanema sebelumnya hidup di dalam tanah yang gembur, memiliki konsentrasi phosphate yang tinggi,” tambah Pei-Yin-Shih.
Sebelum adanya penelitian ini, hanya dua spesies baru yang ditemukan di Mono Lake. Danau ini tiga kali lebih asin dibanding lautan, dengan level pH alkaline yang jauh lebih tinggi dibanding baking soda.
Nematoda (cacing mikroskopik) adalah salah satu jenis hewan yang paling tahan dengan perubahan iklim dan lingkungan ekstrem. Di Mono Lake sendiri, spesies yang paling banyak ditemukan adalah nematoda.
https://sains.kompas.com/read/2019/09/27/200500323/cacing-berjenis-kelamin-tiga-ditemukan-di-danau-beracun-as