Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demonstran Kerap Merusak Fasilitas Umum, Apa Motivasinya?

KOMPAS.com – Demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa rupanya sedikit banyak membawa dampak negatif. Salah satu buktinya adalah beredarnya perusakan fasilitas umum, termasuk vandalisme.

Psikolog Sosial dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Hening Widyastuti, mengatakan tindak perusakan seperti ini bermula dari tumpukan masalah yang bersifat kompleks. Baik dari segi politik, ekonomi, dan sosial.

“Kondisi politik yang tidak stabil dan elit politik yang korup menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang terlalu tajam dalam masyarakat kita,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

Kebijakan-kebijakan elit politik yang mengutamakan sebgaian golongan dirasa tidak adil oleh masyarakat. Sikap protes kemudian ditunjukkan lewat demonstrasi.

“Masalah ekonomi dan lain-lain sebelumnya sudah menciptakan stress dan depresi di dalam keluarga. Para demonstran kemudian menyampaikan aspirasi. Ketika merasa tidak didengar, mereka mencoba protes dalam bentuk lain,” papar Hening.

Bentuk lain yang dimaksud Hening adalah anarkisme dan perusakan, termasuk fasilitas umum.

“Semua ini berawal dari pribadi masing-masing. Stress dan depresi muncul dari keluarga inti masing-masing. Karena apa? Kebijakan politik,” tambahnya.

Salah satu kasus vandalisme yang baru terjadi adalah di Bandung. Sejumlah fasilitas publik dirusak massa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar.

“Jumlah kerusakan ada beberapa fasilitas publik, yaitu pagar DPRD Jabar kembali lagi rusak dijebol, kemudian vandalism di jalan dan di pagar dicorat-coret,” tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Di Jakarta, kerusakan terjadi di beberapa titik fasilitas publik. Antara lain Halte Transjakarta Petamburan Slipi dan Senayan JCC yang rusak akibat aksi demo.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/26/132241123/demonstran-kerap-merusak-fasilitas-umum-apa-motivasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke