KOMPAS.com – Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap para pendemo.
Warganet ikut mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Terlebih lagi kekerasan tersebut dilakukan kepada pelajar dan mahasiswa.
Psikolog Sosial dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Hening Widyastuti, mengatakan bahwa polisi harus belajar untuk lebih profesional dan menahan diri.
“Polisi di level bawah yang bertugas langsung di lapagan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Di satu sisi mereka mendapat instruksi dari atasan. Di sisi lain, berhadapan dengan kumpulan kelompok demonstran yang berapi-api dan penuh emosi,” tutur Hening kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).
Hal yang ditakutkan, lanjut Hening, adalah apabila kondisi di lapangan tidak terkendali apalagi ada pihak-pihak yang dianggap “menunggangi” pokok masalah. Atmosfer dan suasana menjadi penuh emosi.
“Sementara kondisi polisi juga tidak kalah berat dengan situasi yang tidak terkendali. Situasi memanas. Mereka juga lelah baik mental maupun fisik. Akibatnya ada situasi tak terkontrol hingga melukai para demonstran,” paparnya.
Pada situasi yang kian memanas tersebut, Hening mengatakan bahwa polisi harus tetap berkepala dingin. Bagaimanapun, tuturnya, para demonstran murni menyampaikan aspirasi di dalam lapisan masyarakat akar rumput.
“Polisi harus belajar lebih profesional untuk menahan diri. Sesuai tugas utama polisi adalah pelayan masyarakat, bukan pelayan kalangan elit politik tertentu,” tuturnya.
Salah satu kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian berlokasi di Sumatera Utara. Dalam sebuah video yang viral, terlihat beberapa personel kepolisian dengan pakaian anti huru-hara tampak memukuli seseorang.
Korban yang dipukuli tampak mengenakan jas berwarna hijau, yang terlihat seperti jaket almamater kampus. Ia tampak dipukuli beberapa kali. Polda Sumatera Utara tengah mendalami kasus tersebut.
Selain kekerasan dan pengeroyokan, aparat kepolisian juga mengintimidasi seorang wartawan Kompas.com. Kejadian itu berlangsung di pintu samping Jakarta Convention Center (JCC) pada Senin (24/9/2019) pukul 19.00 WIB.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah meminta aparat untuk tidak menggunakan kekerasan dalam mengamankan demonstrasi mahasiswa di sejumlah daerah.
https://sains.kompas.com/read/2019/09/26/120140323/mengapa-polisi-melakukan-tindak-kekerasan-terhadap-demonstran