Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benda Langit Superterang Melintas di Jawa Tengah, Ada Meteor Jatuh?

KOMPAS.com – Rabu (25/9/2019) dini hari, sebuah benda langit cukup terang melintas di langit Jawa Tengah. Benda langit tersebut tampak di sekitar Surakarta kemudian bergerak ke arah utara, yaitu Semarang hingga Demak.

Berdasarkan pandangan mata para saksi, benda langit tersebut bahkan mengeluarkan suara dentuman saat bergerak ke arah Semarang-Demak. Benda langit itu tampak cukup lama, yakni sekitar 10 detik.

Banyak orang mengira ada meteor jatuh di Jawa Tengah. Sebetulnya apakah benda langit tersebut? Benarkah benda itu adalah meteor yang jatuh?

Astronom amatir Marufin Sudibyo mengatakan penjelasan paling logis terhadap fenomena tersebut adalah meteor. Khususnya meteor terang atau meteor superterang.

“Kalau jatuh dalam pengertian ada meteorit yang sudah ditemukan, belum ada,” tutur Marufin kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2019).

Meteor tersebut, menurut Marufin, muncul pada dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Meteor itu cukup terang dan berwarna kehijauan.

“Tepatnya meteor sangat terang (fireball) atau bahkan meteor superterang (superfireball). Panjang groundtrack itu sekitar 100 km. Telah diketahui bahwa fireball/superfireball mulai nampak sejak ketinggian sekitar 110 km dpl,” paparnya.

Pada status media sosialnya, Marufin menjelaskan bahwa dengan ketampakan di langit selama sekitar 10 detik, maka kecepatannya adalah 150 : 10 - 15 km/detik.

“Kecepatan ini jauh lebih besar dari kecepatan pesawat. Juga hampir dua kali lipat lebih cepat ketimbang satelit-satelit buatan yang bertugas mengorbit Bumi,” tambahnya.

Seberapa sering terjadi?

Seberapa sering meteor superterang terjadi? Marufin menjelaskan, secara statistik, meteor superterang terjadi setiap hari dalam jumlah 10 hingga 50 kejadian. Namun itu dalam lingkup global.

“Dalam lingkup global pula, karena dua pertiga paras Bumi adalah laut sementara dari daratan yang ada hanya seperempat yang berpenghuni, maka secara global hanya ada 2 hingga 12 kejadian meteor superterang yang bisa disaksikan manusia per hari,” papar Marufin.

Bagaimana dengan lokasi meteor superterang? Marufin menjelaskan bahwa hal ini bergantung pada tingkat terang atau magnitude meteor itu sendiri.

“Kalau seterang Bulan purnama, secara statistic terjadi di satu lokasi setiap 200.000 jam pengamatan yang berkorelasi dengan 50-an tahun. Jadi meteor superterang yang seterang Bulan purnama akan nampak di satu tempat setiap rata-rata setengah abad sekali,” tuturnya.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/25/200300823/benda-langit-superterang-melintas-di-jawa-tengah-ada-meteor-jatuh-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke