Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BMKG: 2 Pelajaran dari Gempa Merusak di Pakistan untuk Indonesia

Hasil analisis update oleh BMKG menunjukkan episenter gempa ini terletak pada koordinat 33,04 Lintang Utara dan 73,80 Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 3 kilometer arah selatan Kota New Mirpur, Pakistan, dengan kedalaman dangkal 10 kilometer.

Dangkalnya hiposenter gempa ini memicu kerusakan yang cukup parah dalam skala intensitas VII-VIII MMI.

Tidak saja bangunan rumah yang mengalami rusak parah, tetapi juga banyak jalan terbelah akibat kuatnya guncangan gempa.

Hingga Rabu pagi (25/9/2019), dilaporkan setidaknya 23 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka.

Kerusakan paling parah terjadi di daerah sekitar Kota New Mirpur, wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, yang terletak sekitar 85 kilometer tenggara ibukota Pakistan, Islamabad.

Kota-kota lain yang merasakan guncangan kuat adalah Islamabad, Peshawar, Rawalpindi, Lahore, Sialkot, Sargodha, Mansehra, Gujrat, Chitral, Malakand, Multan, Shangla, Bajaur, Swat, Sahiwal dan Rahim Yar Khan.

"Dengan memperhatikan mekanisme sumber gempa yang berupa sesar naik (thrust fault), diduga system sesar Himalayan Frontal Thrust (HFZ) yang menajadi pembangkit gempa ini," ungkap Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Sistem sesar naik ini melintas di dekat Kota New Mirpur yang merupakan zona benturan antara mikro kontinen India dan kontinen Asia. Pakistan-Kashmir terletak di zona ini sehingga wajar jika negara itu sangat rentan terhadap gempa bumi.

Sejarah Gempa

Catatan terakhir, pada 26 Oktober 2015 wilayah ini terjadi gempa kuat M 7,5 mengguncang Pakistan dan Afghanistan yang menewaskan lebih dari 400 orang, merusak banyak gedung-gedung, jalan banyak yang rusak.

Wilayah ini juga pernah dilanda gempa berkekuatan M 7,6 pada 8 Oktober 2005, hingga menewaskan lebih dari 73.000 orang dan menyebabkan sekitar 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, terutama di wilayah Azad Jammu and Kashmir.

Jadikan Pelajaran

Terkait peristiwa gempa bumi yang merusak di Pakistan-Kashmir, ada beberapa pelajaran dapat kita jadikan pelajaran.

Pertama, bahwa dalam setiap kejadian gempa bumi ternyata korban selalu berjatuhan.

"Padahal sebenarnya yang melukai dan menimbulkan korban jiwa bukanlah gempanya tetapi bangun rumah yang roboh menimpa penghuninya," ujar Daryono.

Dia mengatakan, solusi dari permasalahan bencana gempa bumi yang paling utama adalah bangunan rumah tahan gempa.

"Selama kita belum memiliki bangunan tahan gempa maka setiap terjadi gempa kuat akan selalu jatuh korban jiwa," jelas dia.

Kedua, gempa Pakistan-Khasmir dipicu sesar aktif.

Perlu diingat, Indonesia memiliki lebih dari 295 sesar aktif, sebagian jalur sesar aktif ini berada di daratan dekat tempat tinggal, dekat wilayah perkantoran, dan gedung sekolah anak-anak.

"Kita harus mengenali ancaman sumber gempa di sekitar kita. Ini penting untuk menata mitigasi kita, baik menyiapkan struktur bangunan yang aman gempa, serta memahami cara selamat saat terjadi gempa," ujar Daryono.

"Gladi mitigasi dan evakuasi perlu dilakukan secara berkesinambungan demi menyiapkan masyarakat kita yang tangguh bencana," tutup dia.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/25/123200823/bmkg--2-pelajaran-dari-gempa-merusak-di-pakistan-untuk-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke