KOMPAS.com – Wafat tak berarti rest in peace. Penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa jasad kerap bergerak “secara signifikan”. Penemuan ini sangat penting bagi dunia investigasi forensik.
Mengutip Science Alert, Selasa (17/9/2019), penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan asal Australia. Mereka meneliti sebuah pusat fasilitas dekomposisi yang disebut dengan Body Farm. Di tempat ini, para peneliti menggunakan kamera time-lapse untuk merekam jasad yang terdekomposisi.
Selama 17 bulan, sebuah kamera dari Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER) merekam gambar jasad manusia tiap 30 menit selama siang hari. Dan selama durasi gambar tersebut, tampak jasad bergerak.
“Apa yang kami temukan adalah bagian tangannya bergerak secara signifikan. Tangannya yang pada awalnya di bagian atas tubuh, kini berada di sisi tubuh,” tutur ilmuwan medis dari Central Queensland Universitu, Alyson Wilson.
Beberapa gerakan bahkan terlihat pada fase awal dekomposisi. Namun fakta yang didapatkan dari potongan-potongan gambar tersebut cukup membuat tim ilmuwan terkejut.
“Kami rasa pergerakan ini sebagai bagian dari proses dekomposisi, terutama pada saat jasad menjadi mumi dan organ-organ tubuh mulai mengering. Pengetahuan ini akan sangat berguna untuk investigasi penyebab kematian misterius,” tutur Alyson.
Sebelum ditemukannya penelitian ini, para ilmuwan yakin bahwa posisi mayat saat ditemukan adalah posisi saat mayat tersebut dikubur.
Berdasarkan penemuan terbaru itu, tim investigasi forensik akan bisa menggunakan time-lapse dalam waktu lama untuk membuat data statistik tentang pergerakan jasad. Pengetahuan ini bisa digunakan untuk menganalisis kejadian perkara dengan akurasi lebih tinggi di masa depan.
“Mereka (tim forensik) akan bisa memetakan kejadian perkara, posisi tubuh mayat, memetakan semua bukti fisik, dan menemukan penyebab kematian,” tutur Alyson.
https://sains.kompas.com/read/2019/09/17/080400123/jasad-terus-bergerak-usai-satu-tahun-meninggal-begini-penjelasannya