Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Bayi Baru Lahir Tidak Mengeluarkan Air Mata dan Keringat

KOMPAS.com - Bayi identik dengan menangis karena itu merupakan cara mereka untuk mengomunikasikan rasa lapar, baru buang air atau tidak nyaman.

Namun, lain halnya dengan bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir memang menangis dengan kencang, tetapi mereka tidak mengeluarkan air mata.

Sage Timberline, dokter anak dari UC Davis Children’s Hospital di Sacramento, California yang dikutip Live Science, Minggu (15/9/2019) berkata bahwa air mata diperlukan semua manusia untuk melindungi dan menjaga kelembapan mata.

Air mata juga bisa keluar ketika kita dihadapkan dengan kondisi emosional, seperti kesedihan, kemarahan atau bahkan kebahagiaan. Pasalnya, stres sementara yang dirasakan dapat memicu respons melawan atau lari, dan ini mendorong produksi air mata untuk melindungi mata dan melepaskan hormon pemicu stres.

Pada bayi yang baru lahir, saluran air mata memang sudah ada, tetapi belum sepenuhnya berkembang. Alhasil, air mata yang dihasilkan hanya cukup untuk melapisi mata dan membuatnya tetap lembap, tetapi tidak cukup banyak untuk menetes.

Baru setelah tiga atau empat minggu, saluran air mata bayi menjadi cukup matang untuk membentuk tetesan air mata yang berkaitan dengan emosi yang kuat.

Keringat bayi

Hal yang sama juga terjadi pada kulit bayi. Tidak peduli seberapa panasnya, bayi yang baru lahir hampir tidak berkeringat selama beberapa minggu pertama mereka. Hal ini karena kelenjar keringat belum berfungsi sepenuhnya.

Manusia sendiri memiliki dua jenis kelenjar keringat, yaitu ekrin dan apokrin. Kedua kelenjar ini terbentuk pada bayi yang baru lahir walaupun mereka belum memproduksi keringat.

Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat melalui folikel rambut tetapi tidak diaktifkan sampai perubahan hormon terjadi selama masa pubertas. Walaupun pada awalnya keringat apokrin tidak berbau, ia bisa menjadi bau karena mengandung air, elektrolit, steroid, lipid dan juga protein yang dapat diproses bakteri untuk menghasilkan bau.

Sementara itu, kelenjar ekrin mulai terbentuk pada bulan keempat kehamilan dan muncul pertama kali pada telapak tangan dan telapak kaki bayi. Pada bulan kelima, kelenjar ekrin menutupi hampir seluruh tubuh.

Setelah bayi lahir, kelenjar ekrin yang paling aktif terletak pada dahi, kata Timberline. Tidak lama setelah itu, bayi akan mulai berkeringat di seluruh anggota tubuhnya.

Namun, karena kapasitas berkeringat bayi belum maksimal,  orangtua disarankan untuk terus memperhatikan suhu bayi agar tetap dingin. Waspadai tanda-tanda panas berlebih, termasuk berkeringat, kulit hangat dan memerah, pernapasan cepat, rewel dan penurunan aktivitas lengan dan kaki.

Jika suhu bayi Anda terlalu hangat, cukup lepaskan lapisan pakaian atau gunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara. (Farren Sahertian)

https://sains.kompas.com/read/2019/09/16/180301923/alasan-bayi-baru-lahir-tidak-mengeluarkan-air-mata-dan-keringat

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke