Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Perawatan, Wajah Jessica Iskandar Ruam Merah, Kenapa Bisa Begitu?

Ruam merah itu tampak jelas di sekitar pipi dan dagu.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (4/9/2019), perempuan yang akrab disapa Jedar itu ingin melakukan perawatan wajah Ultera untuk menghilangkan kerut halus di wajah.

Namun sebelum perawatan Ultera dilakukan, Jedar diminta menggunakan krim anestesi. Saat itulah dia merasa wajahnya perih.

"Tapi pas 50 menit pakai krim anestesi pas dihapus semuanya merah, ngeblok-ngeblok merahnya," ujar Jedar.

Lantas, benarkah krim anestesi bisa bikin kulit wajah muncul ruam?

Menurut dr Edwin Tanihaha, Sp.KK, Dip. AAAM, MHKes, FKCCS, pengolesan krim anestesi umumnya tidak menyebabkan keluhan ruam di kulit,

"Namun, keluhan seperti gatal, panas, perih, iritasi, dapat terjadi pada orang yang memiliki tipe kulit sensitif atau alergi terhadap bahan-bahan anestesi tersebut," ungkap dokter Edwin kepada Kompas.com, Rabu malam (4/9/2019).

Pemicu munculnya ruam di wajah bisa disebabkan beberapa hal, seperti kulit tidak cocok dengan sesuatu yang dioleskan, memiliki alergi terhadap debu, makanan, dan obat-obatan tertentu, atau imun tubuh seseorang sedang turun.

"Pasien dengan imun tubuh yang sedang turun juga bisa (muncul ruam). Ini membuat kulit kita sensitif dan timbul ruam kemerahan di lokasi tertentu," jelas dokter Edwin yang praktik di RS Siloam TB Simatupang.

Tanda dan gejala

Edwin menjelaskan, tanda dan gejala ketidakcocokan pada krim dari bahan tertentu antara lain gatal, perih, panas, rasa terbakar, iritasi, hingga kulit terkelupas.

Tanda-tanda ini sebenarnya juga dirasakan Jedar. Dia mengaku, selama anestesi merasakan perih di kulitnya.

"Terus ya sudah dianestesi, aku udah bilang 'dok ini perih loh dok, ini enggak apa-apa perih begini?' terus kata dokternya 'Iya enggak apa-apa apa itu memang normal, kadang anestesi memang bikin perih'," ucap Jedar.

Setelah krim anestesi tersebut dihapus, benar saja sebagian kulit wajah Jedar merah. Ruam di wajah itu masih muncul setelah keesokan harinya.

Beruntung, tiga hari setelah kejadian itu kulit Jedar membaik setelah melakukan pemulihan dengan obat-obatan lain.

Pencegahan ruam di wajah saat perawatan

Tidak ingin ada yang mengalami hal seperti dirinya, Jedar menyarankan untuk melakukan tes alergi di leher atau tangan sebelum mengoleskan krim.

"Saran aku berhati-hati kalau mau perawatan apapun. Apalagi krim sampai ke wajah, itu coba di leher dulu dikit atau di lipatan tangan biar kalau alergi kan kita udah tahu dari leher," kata Jedar.

Selain itu, Edwin mengatakan, pengolesan krim alergi sebelum krim anestesi juga bisa dilakukan. Selain krim alergi, bisa juga meminum obat oral anti alergi sebelum tindakan pengolesan krim tertentu dilakukan.

"Namun bila penggunaan krim anestesinya tidak terlalu urgent, maka penggunaan bahan yang alergi terhadap pasien sebaiknya dihindari," jelas Edwin.

"Bila pencetusnya tidak cocok dengan krim, maka baiknya hindari bahan yang dicurigai. Dan bila tidak ada alergi makanan, maka tidak ada eliminasi konsumsi makan," imbuh dia.

Pengobatan

Sementara untuk mengobati ruam di kulit, sebenarnya tergantung pada tingkat keparahan alerginya. Hanya kemerahan karena alergi atau sampai timbul luka.

"Untuk kasus alergi biasa, dapat dikombinasikan obat oral anti alergi dengan salep anti alergi, dan moisturizer (pelembab). Namun bila sampai luka, dapat dikombinasikan salep dan oral antibiotik," tutupnya.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/05/112930723/usai-perawatan-wajah-jessica-iskandar-ruam-merah-kenapa-bisa-begitu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke