Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Cuma Gundala, dalam Situasi Terancam Kita Bisa Punya Kekuatan Super

Diceritakan, Sancaka mampu bertarung melawan musuh ketika dalam kondisi terjepit dan terancam musuh.

Sebenarnya tak hanya Gundala, kita pun bisa lebih berani dan memiliki kekuatan yang bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya dalam situasi terancam.

Dilansir Scientific American, (28/12/2009), keberanian dan kekuatan muncul sebagai respons tubuh menghadapi situasi mendesak atau merasa takut.

Sebuah riset mengungkap, ketika manusia merasa takut, cemas, atau di bawah tekanan, tubuh akan melepaskan suatu energi yang tak pernah disadari dan membuat kita menjadi "manusia super".

Manusia super dalam artian, kita menjadi jauh lebih berani, lebih kuat, atau bisa bertindak di luar kebiasaan.

Ketika berada di situasi terancam, bagian otak akan menyalakan alarm tubuh. Hal ini kemudian memicu kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal mengeluarkan hormon adrenalin sekaligus hormon kortisol.

Hormon adrenalin akan meningkatkan detak jantung, sementara hormon kortisol yang dikenal sebagai hormon stres akan meningkatkan gula dalam aliran darah, sehingga otak dapat bekerja lebih efektif.

Vladimir Zatsiorsky, seorang profesor kinesiologi di Penn State yang mempelajari biomekanik dari angkat besi, memiliki teori menarik tentang kekuatan otot.

Zatsiorsky menamai dua jenis kekuatan yang dihasilkan otot, yakni kekuatan absolut dan maksimal.

Kekuatan absolut adalah kekuatan yang secara teori bisa dikeluarkan oleh otot. Sementara kekuatan maksimum adalah kekuatan yang secara sadar dikeluarkan otot kita.

Zatsiorsky menemukan, orang normal mampu mengeluarkan 65 persen dari kekuatan absolut selama masa pelatihan angkat besi.

Zatsiorsky menyatakan tingkat kinerja yang lebih tinggi ini merupakan kekuatan maksimum kompetitif.

Parameter ini bukan angka yang pasti, maksudnya semakin ketat kompetisi maka semakin tinggi kemungkinan persentasi kekuatan tersebut bisa terjadi, karena pusat-pusat ketakutan otak secara progresif menghilangkan segala pengekangan terhadap kinerja.

Namun ada batas seberapa cepat dan seberapa kuat rasa takut bisa membuat Anda menjadi super kuat.

Seperti cerita tentang ibu yang panik mengangkat mobil dari bayi mereka yang terjebak. Kabar tersebut sudah beredar dalam waktu lama, dan banyak yang menganggap cerita itu benar.

Namun, penelitian Zatsiorsky menunjukkan bahwa walaupun rasa takut memang dapat memotivasi kita untuk meningkatkan kekuatan, tapi persentase peningkatannya bukan yang fantastis.

Sebagai contoh, seorang wanita yang bisa mengangkat besi seberat 45 kilogram, mungkin bisa mengangkat benda dengan berat 60 kilogram di situasi genting. Namun, dia tidak mungkin bisa tiba-tiba mengangkat benda dengan berat lebih dari 1.000 kilogram.

Tom Boyle yang merupakan atlet angkat berat yang berpengalaman. Pada sebuah kompetisi memberikan adrenalin yang tinggi, tetapi itu tidak membuatnya tiba-tiba menjadi si hijau Incredible Hulk.

Mekanisme yang digunakan otak untuk mengumpulkan cadangan kekuatan yang lebih besar belum dieksplorasi dengan baik, tetapi mungkin terkait dengan kekuatan super ketakutan lainnya yang bisa dimiliki yaitu analgesia, atau ketidakmampuan untuk merasakan sakit.

Ketika Zatsiorsky di gym, dia berusaha untuk menyelesaikan rep terakhir latihan dumbbell, sangat sulit bagia Zatsiorsky untuk membayangkan bahwa otot-ototnya memiliki kapasitas untuk bekerja setengah lagi lebih keras daripada yang sudah ada.

"Yang saya rasakan adalah menjerit kesakitan," kata Zatsiorsky.

https://sains.kompas.com/read/2019/09/03/122451623/tak-cuma-gundala-dalam-situasi-terancam-kita-bisa-punya-kekuatan-super

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke