Seperti halnya yang terjadi pada seorang ibu yang melahirkan bayi kembar di Kazakhstan ini.
Bayi pertama dengan jenis kelamin perempuan, Liya, lahir pada 24 Mei 2019. Sementara saudara kembarnya berjenis kelamin laki-laki bernama Maxim, baru lahir 11 Minggu kemudian pada 9 Agustus 2019.
Untungnya kesehatan sang ibu, Liliya Konovalova dan kedua bayinya dilaporkan dalam kondisi baik.
Liya sendiri lahir dengan berat hanya 850 gram dan dilahirkan pada usia 25 minggu.
Sebaliknya Maxim, baru dilahirkan 3 bulan kemudian dengan berat badan yang cukup, sekitar 2,9 kg atau tiga kali lebih berat dibandingkan saudara perempuannya. Ini lantaran Maxim punya waktu ekstra untuk tumbuh berkembang dalam rahim.
Kementerian Kesehatan Kazakhstan mengungkapkan jika kasus yang tak biasa dan langka ini hanya terjadi pada 1 dari 50 juta kelahiran.
Salah satu pemicunya adalah sang ibu memiliki kondisi anatomi yang sangat langka, disebut didelphys. Kondisi tersebut merupakan sebuah malformasi rahim yang dapat menghasilkan rahim ganda.
Seringkali perempuan dengan kondisi didelphys tidak menyadari bahwa mereka memiliki rahim ganda. Dan ketika mereka hamil pun mungkin juga tidak menyadari bahwa mengandung anak kembar.
Saat seorang perempuan memiliki kondisi tersebut, setiap janin berkembang secara terpisah.
Kelahiran prematur termasuk keguguran merupakan komplikasi umum yang berasal dari kondisi tersebut.
Namun yang terjadi pada keluarga Liliya Konovalova tidak fatal. Meski ukuran bayi yang pertama lahir sangat kecil, namun bayi tersebut dilaporkan tumbuh dengan baik.
"Terima kasih kepada dokter yang membantu kami. Apa yang mereka lakukan adalah keajaiban. Anak-anak saya sekarang memiliki berat sekitar 3 kg dan kami bersiap keluar dari rumah sakit," kata Kanovalova, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (28/8/2019).
https://sains.kompas.com/read/2019/08/30/090000923/langka-perempuan-lahirkan-bayi-kembar-selisih-3-bulan