Peningkatan gelombang tinggi terjadi karena terdapat Tropical Storm PODUL 998 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 4 - 25 knot sedangkan di wilayah selatan dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 - 25 Knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar, Laut Arafuru bagian timur, Perairan timur Bitung, Perairan Kep. Sangihe – Talaud, dan Laut Maluku bagian utara. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, sejumlah wilayah perairan di Indonesia berpeluang mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter.
Wilayah perairan tersebut antara lain Selat Malaka bagian utara, Selat Lombok bagian utara, Perairan Timur P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, Laut Flores, Selat Sape bagian selatan, Perairan Baubau – Wakatobi, Laut Sawu, Perairan Timur Sulawesi Tenggara, Selat Ombai, Perairan Kep. Banggai - Kep. Sula, Perairan P. Sawu - P. Rote – Kupang, Laut Sulawesi, Laut Timor Selatan NTT.
Kemudian Perairan Timur Bitung, Laut Natuna Utara, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Maluku, Laut Natuna, Perairan Kep. Halmahera dan Laut Halmahera, Perairan Timur Bitung, Perairan Sorong – Raja Ampat, Selat Karimata, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua Barat, Perairan Selatan Kalimantan.
Juga termasuk Perairan Selatan Ambon, Laut Jawa, Laut Banda dan Laut Seram, Perairan Utara Jawa Timur - Kep. Kangean, Perairan Kep. Kei hingga Kep. Aru, Perairan Kotabaru hingga Balikpapan, Perairan Fakfak hingga Amamapere, Selat Makassar, Laut Arafuru bagian timur, dan Laut Bali - Laut Sumbawa.
Gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter
BMKG juga memprakirakan wilayah perairan Indonesia lain yang berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran antara 2,5 hingga 4 meter.
Wilayah perairan tersebut yaitu Perairan Utara Sabang, Perairan Selatan P. Jawa hingga P. Sumba, Perairan Sabang - Banda Aceh, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan Barat Aceh, Selat Sumba bagian barat, Perairan Barat P. Simuelue hingga Kep. Mentawai, Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT.
Kemudian Perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Samudra Hindia Barat Sumatra, Perairan Selatan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Selat Sunda bagian selatan, dan Laut Arafuru bagian barat hingga tengah.
Imbauan
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (28/8/2019).
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir terutama nelayan yang menggunakan perahu untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m.
Untuk kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m. Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m.
Terakhir kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m agar selalu waspada.
https://sains.kompas.com/read/2019/08/28/104143623/bmkg-tropical-storm-podul-picu-gelombang-tinggi-4-meter-di-indonesia