Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pencernaan Bikin Otak dan Perilaku Anak Terganggu, Ini Cara Cegahnya

Gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan akan membuat protein dan bakteri baik ikut terganggu. Padahal, protein dan bakteri baik ini penting untuk disalurkan ke organ-organ tubuh, termasuk otak.

Ketika kinerja otak terganggu, maka pola perilaku, interaksi, dan komunikasi kita akan terkena imbasnya.

Ahli Nutrisi dan Analisis Biochemical Australia Dr Igor Tabrizian mengatakan, ketiga hal ini juga berhubungan dengan gangguan perkembangan saraf seperti autisme ataupun gangguan mental lain.

Igor bahkan memastikan, ahli medis atau dokter yang paham kaitan saluran pencernaan, otak, dan perilaku bakal menanyakan soal pola makan pasien.

Jika dokter memiliki pasien anak dengan autisme misalnya, maka dokter akan bertanya apa saja yang dikonsumsi anak sehari-hari.

"Kalau dokter itu paham, dia akan cari tahu dulu, apa yang salah dengan metabolismenya. Soalnya kalau metabolisme salah, pasti kinerja otak dan perilaku akan salah juga," kata Igor di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).

Lantas bagaimana mencegah pengaruh buruk dari gangguan metabolisme terhadap kinerja otak dan perilaku seharusnya.

Mencegah pengaruh buruk gangguan metabolisme

Berikut beberapa hal yang disebut Igor dapat mencegah kerusakan atau kesalahan pada sistem saluran pencernaan kita:

1.Perhatikan sistem metabolisme anak baik

Metabolisme yang baik akan membantu anak tumbuh dengan kinerja otak dan perilaku yang baik pula.

Jika anak Anda sudah diberi asupan makanan yang baik, tapi tampak masih ada gangguan perkembangan saraf, gangguan berpikir atau kinerja otak, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Salah satu faktor pemicu gangguan di atas adalah teknik mengunyah makanan.

"Pastikan anak mengunyah dengan betul, hingga makanan tersebut halus," ucap Igor.

Perlu diketahui, ketika anak sulit menelan makanan karena mengunyahnya tidak terlalu halus atau anak dengan cepat menelan makanan yang baru masuk mulut, maka hal ini akan membuat zat-zat baik dalam makanan sulit terserap tubuh.

Selain teknik mengunyah makanan, orangtua juga harus memperhatikan proses masuknya makanan. Apakah makanan tersebut benar-benar bersih atau apakah makanan tersebut langsung dimuntahkan oleh anak setelah ditelan.

Hal yang tidak kalah penting tapi sering diabaikan adalah memonitor tinja anak.

"Anak dengan gangguan pencernaan akan menghasilkan tinja yang tidak utuh atau bahkan cair. Berbeda jika metabolisme anak baik, maka tinjanya utuh," terang Igor.

2. Mencoba makanan serat dan fermentasi

Cobalah berikan makanan berserat dan berfermentasi. Namun harus sesuai dengan takaran serat dan usia anak.

Dicontohkan Igor, bayam merupakan makanan berserat. Namun jika diberikan untuk bayi tidak baik, meski sudah diblender sampai halus.

"Ingat perhitungan banyaknya kadar, bukan dari banyaknya jumlah sayuran itu dimakan. Hal terpenting adalah kandungan utama dari sayuran tersebut," ujar Igor.

Begitu juga dengan fermentasi, seperti yoghurt, susu kedelai dan lainnya akan membantu metabolisme anak. Dengan catatan, diberikan sesuai takaran.

3. Pelajari makanan kakek dan neneknya dahulu

Tidak jarang, bisa jadi poin satu dan dua tidak dialami anak Anda. Namun faktor yang mempengaruhi metabolisme anak disebabkan oleh pola makan kakek dan nenek.

Memang pada umumnya masyarakat belum mengetahui jelas perihal ini. Namun, dikatakan Igor bahwa itu bisa saja terjadi. 

Gangguan metabolisme terjadi dari makanan yang dikonsumsi oleh kakek neneknya.

Jika ketiga hal tersebut sudah bisa diatasi. Maka, gangguan saluran pencernaan akan terhindari. Sehingga dampak buruknya juga bisa dicegah.

https://sains.kompas.com/read/2019/08/27/120052623/pencernaan-bikin-otak-dan-perilaku-anak-terganggu-ini-cara-cegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke