KOMPAS.com - Tampak dari pinggir Pulau Kotok, Kepulauan Seribu; Bagus dan Bagas yang merupakan sepasang elang bondol terbang berkeliling di dalam kandang raksasanya. Kandang tersebut telah ditarik ke tengah laut untuk melepasliarkan keduanya.
Ketika pintu sangkar raksasa itu dibuka, Bagus dan Bagas terlihat masih "malu-malu" untuk keluar. Namun, tak lama kemudian mereka akhirnya terbang bebas di atas lautan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Semua pengunjung yang datang, seperti Pjs General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III, Dwi Muhammad Abdu; Perwakilan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Diki; serta Pemilik Pulau Kotok, Kiki; dan duta elang bondol ikut menyaksikan keduanya kembali ke habibatnya.
Bagus merupakan elang bondol betina yang ditemukan di Provinsi Jawa Tengah dalam kondisi tidak sehat. Pada saat itu, lulit kakinya terkena bubble foot atau pembengkakan kaki, dan kemampuan terbangnya pun menurun.
Bagus pun dibawa ke Pusat Konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu untuk mendapat perawatan kesehatan dan rehabilitasi.
Setelah dinilai sehat dan mampu bertahan hidup, Bagus kini dilepasliarkan bersama Bagas, elang bondol jantan yang telah lebih dulu dipusat rehabilitasi itu.
Untuk diketahui, Pulau Kotok merupakan salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, yang berada di paling utara dari Jakarta. Pulau ini menjadi satu-satunya tempat penangkaran elang bondol dan elang laut di Indonesia, yang bertujuan untuk pelepasliaran ke habitat aslinya.
Menurut Ketua Jakarta Aid Animal Network (JAAN), Benvika, di sela kegiatan Pertamina Sahabat Semata yang digelar hari ini di Pulau Kotok, Minggu (18/08); setiap tahun populasi Elang Bondol kian menurun karena eksploitasi elang untuk dijadikan hewan peliharaan pribadi.
"Eksploitasi ini sering terjadi karena elang memiliki kepintaran yang tinggi dan mudah dilatih," katanya.
Melihat populasinya yang kian sedikit, sejak tahun 2017 Pertamina MOR III turut mendukung program pelestarian Elang Bondol di Pulau Kotok tersebut, dengan menggandeng JAAN dan BKSDA DKI Jakarta.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan bahwa hal ini bentuk kepedulian untuk menjaga Elang Bondol, dan karena Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah operasi Pertamina MOR III.
"Dukungan Pertamina pada tahun 2019 diwujudkan melalui pengadaan alat geotagging, alat untuk melihat posisi elang bondol setelah dilepasliarkan," katanya.
Selain itu, Pertamina MOR III juga memberikan bantuan perawatan konservasi kandang serta mesin kapal untuk mendukung mobilitas tim JAAN ke Pulau Kotok.
Dalam mendukung pengenalan satwa langka ini, Pertamina dan JAAN juga menggelar program Sahabat Semata.
Program ini mengajak 60 anak SMA dan Universitas yang terpilih menjadi Duta Elang Bondol untuk datang dan melihat langsung habitat elang di Pulau Kotok.
Duta Elang Bondol merupakan pelajar dari 10 SMA dan 5 Universitas di DKI Jakarta.
https://sains.kompas.com/read/2019/08/19/120800123/bagus-dan-bagas-sepasang-elang-bondol-telah-dilepasliarkan-ke-alam