Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral OSIS Razia Skincare, Apakah Remaja Butuh Produk Perawatan Kulit?

KOMPAS.com - Pada pekan ini, media sosial dihebohkan dengan adanya razia skincare atau produk perawatan kulit oleh OSIS yang diunggah salah satu pengguna Twitter.

Dalam unggahan tersebut, terlihat produk perawatan kulit yang disita, seperti sunblock, lotion, pelembap bibir, dan lainnya.

Terkait hal tersebut, Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, beberapa produk skincare yang disita OSIS masih dalam produk yang standar atau wajar.

Menurutnya, penggunaan skincare sebenarnya diperlukan di semua usia, bahkan sedari bayi sekalipun.

"Kalau remaja usia sekolah, seperti usia-usia SMP atau SMA kalau memang kegiatannya sampai sore atau bahkan banyak kegiatan outdoor itu wajib melakukan perawatan pembersihan badan (sabun dan sampo), pelembap bibir, dan tabir surya," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (15/8/2019).

Adapun kegiatan siang hingga malam hari yang biasanya dilakukan rutin oleh para pelajar, seperti kegiatan pramuka dan ekstrakurikuler olahraga (basket, voli, futsal, dan lainnya).

"Pada jam makan siang atau selepas sholat Dzuhur, sebaiknya bersihkan wajah dengan (sabun) cuci muka baru kemudian aplikasikan ulang sunblock," ujar Oke.

Sementara, jika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung sampai malam hari, ada baiknya para pelajar menyempatkan mandi.

Meminimalisir gejala kambuhnya penyakit kulit

Tak hanya itu, membawa lotion kulit atau hand and body lotion ke sekolah juga masih dianggap taraf wajar.

Pasalnya, jika pelajar memiliki penyakit kulit yang diharuskan memakai lotion sesering mungkin, maka dengan membawa lotion tubuh diperbolehkan.

"Boleh saja, daripada penyakitnya kambuh lagi," ujar Oke.

Kemudian, hal yang sama juga disebutkan untuk penggunaan pelembap bibir. Jika pelajar memiliki kondisi bibir yang sering kering atau pecah-pecah.

"Kalau tidak punya masalah kulit atau bibir ya enggak usah dibawa," ujar Oke.

Tabir Surya

Selain itu, produk yang sempat dirazia OSIS adalah tabir surya atau sunblock.

Oke mengungkapkan bahwa tabir surya memiliki berbagai macam jenis, ada yang bersifat memblokir sinar (sunblock) dan ada yang melindungi kulit dari sinar matahari (sunscreen).

Meski begitu, tidak semua sunscreen mampu melindungi kulit, ada juga sebagian efek sinar matahari masih bisa menembus lapisan sunscreen.

"Biasanya sunblock terdiri dari bahan fisik yang sifatnya memantulkan sinar matahari. Kalau sunscreen terdiri dari bahan-bahan yang masih memungkinkan sinar matahari menembus kulit dengan cara mengurangi dampak buruknya," kata Oke.

Adapun untuk penggunaan sunblock secara umum tidak perlu pengulangan, namun untuk sunscreen sebaiknya diulang minimal 4 jam setelah pengaplikasian sebelumnya.

Untuk penggunaan sunblock atau sunscreen yang perlu diperhatikan adalah kategori pengaplikasiannya.

Sebab, sunblock atau sunscreen ada yang digunakan khusus untuk wajah atau untuk tubuh.

"Untuk kulit wajah atau badan sebenarnya berbeda. Jadi, untuk wajah sebaiknya memakai produk sunblock/sunscreen" yang memang diformulasikan untuk kulit wajah, sedangkan body lotion ya untuk badan saja," kata Oke.

Tetapi, jika pelajar membawa kosmetik untuk dekorasi atau perias wajah, seperti lipstik, mascara, eyeliner, atau eyeshadow pun, Oke menyebut seharusnya tidak diperbolehkan. Dia menilai jenis perias wajah seperti itu tidak pantas dibawa oleh pelajar ke sekolah.

Dengan demikian, kebutuhan skincare bagi remaja masih terbilang wajar jika untuk kebersihan diri atau meminimalisir gejala penyakit kulit.

https://sains.kompas.com/read/2019/08/15/190100723/viral-osis-razia-skincare-apakah-remaja-butuh-produk-perawatan-kulit-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke