KOMPAS.com - Banyak orang yang beranggapan bahwa diet sama dengan menurunkan berat badan. Padahal, sebenarnya diet adalah pola mengatur asupan nutrisi untuk mencapai hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Di Indonesia, sebetulnya Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengeluarkan tumpeng gizi seimbang. Negara-negara lain pun juga memiliki piramidanya sendiri-sendiri, sesuai dengan kebutuhan zat gizi, sumber daya yang ada dan ras penduduknya.
Mari kita bandingkan piramida dari lima negara berikut:
1. Tumpeng gizi seimbang, Indonesia
Tumpeng gizi seimbang adalah versi yang lebih baik daripada 4 sehat 5 sempurna. Panduan ini tidak hanya berisi panduan makan saja, tetapi juga aktivitas fisik dan kebersihan diri.
Pada bagian paling bawah dan paling besar adalah makanan pokok yang direkomendasikan untuk dikonsumsi 3-4 porsi sehari. Sementara itu, di atasnya adalah porsi sayuran yang direkomendasikan untuk dimakan 3-4 porsi dan buah 2-3 porsi.
Di atasnya lagi adalah sumber protein, baik hewani maupun nabati, yang harus dimakan 2-4 porsi sehari. Sementara itu, gula, garam dan minyak sebaiknya dibatasi.
Pastikan juga untuk minum air putih delapan gelas dalam sehari.
2. My Plate USDA
Dulu, Amerika Serikat punya Piramida Panduan Makanan USDA yang terdiri atas biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, diikuti oleh protein seperti kacang-kacangan dan daging, serta pada bagian puncak adalah makanan berkalori tinggi.
Namun, piramida ini sudah tidak lagi dipakai di AS. Penggantinya adalah My Plate yang dirancang oleh mantan Ibu Negara AS Michelle Obama dan Tom Vilsack selaku perwakilan dari USDA.
Panduan baru ini menitikberatkan pada porsi sayuran dengan 40 persen sayuran, 30 persen biji-bijian, 10 persen buah dan 20 persen protein yang ditemani dengan satu sajian produk susu.
2. Piramida makanan Belgia
Piramida makanan Belgia menerangkan secara spesifik makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dalam porsi yang banyak maupun sedikit.
Pada lapisan teratas adalah air putih yang disarankan untuk menggantikan minuman-minuman manis, soda dan alkohol.
Pada lapisan kedua setelah air adalah makanan-makanan seperti buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian. Kemudian, pada lapisan selanjutnya adalah protein hewani yang mengandung sedikit, dan yang terakhir adalah daging merah dan mentega yang tinggi lemak.
Piramida ini juga menyarankan agar junk food dimakan sesedikit mungkin.
4. Pagoda Makanan China
Piramida yang berasal dari China digambarkan dalam bentuk Pagoda, menyesuaikan dengan budayanya.
Meskipun gambarnya sedikit membingungkan, piramida ini sebetulnya merekomendasikan masyarakat China untuk makan lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan. Setelah sayuran dan buah-buahan, mereka kemudian menyarankankan bahan makanan pokok, seperti umbi-umbian, jagung, tepung berbiji utuh, serta beras.
Sebailknya, protein hewani dan kacang-kacangan direkomendasikan dalam porsi yang kecil, dan produk susu dibatasi menjadi satu sajian saja. Seperti Indonesia, piramida ini juga menyarankan untuk membatasi konsumsi garam dan minyak.
Selain makanan, piramida ini juga menganjurkan untuk melakukan latihan fisik serta meminum setidaknya 1,5 liter air setiap harinya.
5. Piramida Makanan Finlandia
Berbeda dari tumpeng gizi seimbang dan pagoda makanan China, piramida makanan Finlandia mengutamakan makanan-makanan yang berasal dari buah-buahan serta sayuran. Piramida ini juga lebih merekomendasikan ikan daripada daging sapi maupun ayam.
Menariknya, piramida makanan Finlandia juga menekankan pentingnya memilih makanan yang lebih berkelanjutan. Hal ini dijelaskan lebih lanjut dalam situs resmi Otoritas Makanan Finlandia. (Hana Nushratu)
https://sains.kompas.com/read/2019/08/15/125913423/5-piramida-diet-sehat-dari-berbagai-negara-apa-bedanya