Tyrannosaurus rex atau yang lebih dikenal dengan nama T-rex merupakan spesies dinosaurus yang berasal dari era Mesozoic.
Makhluk prasejarah ini hidup antara 65-70 juta tahun lalu.
History menyebutkan, pada hari ini 27 tahun lalu, seorang pemburu fosil Susan Hendrickson beserta ahli paleontologi Peter Larson menemukan tiga buah tulang besar yang menonjol keluar dari tebing dekat Faith, South Dakota tepatnya di sebuah peternakan sapi milik Maurice Williams.
Namun ternyata, tulang yang ia temukan bukanlah kerangka biasa. Ketiga tulang tersebut ternyata bagian dari kerangka utuh Tyrannosaurus rex. Uniknya, kerangka dinosaurus yang ditemukan ini utuh, bahkan tulangnya pun terawat.
Melansir Britannica, fosil ini memiliki panjang 12,8 meter dan merupakan kerangka T-rex terbesar yang ditemukan. Spesimen berusia 65 juta tahun tersebut kemudian dijuluki Sue, untuk menghormati nama penemunya.
Setelah kabar penemuan itu tersebar, lembaga yang mempekerjakan Hendrickson, Black Hills Institute of Geological Research membeli lahan tempat ditemukannya tulang-tulang itu seharga 5.000 dollar AS.
Lembaga ini membeli lahan tersebut bukan hanya untuk keperluan penelitian, namun juga menggali kerangka dinosaurus lain yang mungkin ditemukan.
Setelah itu, presiden lembaga tersebut, Peter Larson mengumumkan akan membangun sebuah museum yang akan digunakan sebagai ruang pamer bagi kerangka Sue dan fosil-fosil lain dari periode Cretaceorus.
Konflik Perebutan Sue
Penemuan kerangka lengkap Sue ini membuahkan perdebatan serius. Pada tahun 1992, Kantor Pengacara AS mengklaim tulang belulang Sue adalah milik pemerintah. Argumen ini dilayangkan berdasarkan lokasi penemuan yang berada di atas tanah federal.
Tanah yang dimiliki oleh Maurice Williams adalah tanah adat yang diberikan dengan izin serta pengelolaan khusus bagi warga suku asli untuk keperluan peringanan pajak.
Namun saat itu, Williams mengatakan, bahwa hak atas tanah yang ia berikan adalah hak untuk mengelola dan mencari fosil di tempat tersebut, dan bukan hak untuk menklaim kerangka yang ditemukan.
Bahkan kasus ini juga berujung pada penemuan bahwa tanah tersebut dijual kembali untuk meringankan pajak, sehingga jual-beli atas lembaga Black Hills Institute of Geological Research dengan pemilik sebelumnya dianggap tidak sah.
Akhirnya, pemerintah federal menyita kerangka Sue dengan alasan bahwa izin untuk mengangkut tulang-tulang tersebut dari tanah yang masih menjadi milik pemerintah belum diberikan.
Keputusan Pengadilan
Meski begitu, sengketa masih berlanjut. Namun kali ini, Mahkamah Agung AS mengesahkan keputusan pengadilan, bahwa tulang yang ditemukan menjadi milik Williams dan Bureau of Indian Affairs (BIA) yang mengelola tanah tersebut.
BIA sendiri memberi lampu hijau bagi Williams untuk menjual fosil tersebut. Williams, dengan wewenang yang diberikan lalu melelang seluruh kerangka Sue. Langkah ini dinilai kontroversial, terlebih di mata para ilmuwan yang menganggap pelelangan tersebut akan membuat komersialisasi spesimen menjadi marak.
Namun, spesimen ini akhirnya jatuh ke tangan Field Museum of Natural History di Chicago yang mendapat dukungan dari McDonald's Corporation, Walt Disney World Resorts, serta California State University yang muncul sebagai pemenang dalam lelang tersebut.
Mereka membayar Sue seharga 8,36 juta dollar AS yang kini disimpan di ruangan Field Museum of Natural History, sedangkan Walt Disney World dan McDonald's mendapatkan replika kerangka utuh Sue. Fosil tersebut telah dipajang secara permanen sejak 17 Mei 2000.
Penemuan kerangka Sue yang masih terawetkan memungkinkan para ilmuwan menentukan banyak hal tentang kehidupan T-rex.
https://sains.kompas.com/read/2019/08/12/180650023/hari-ini-dalam-sejarah-fosil-lengkap-t-rex-ditemukan