Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jakarta Memang Darurat Polusi Udara, tetapi Jangan Lupakan Polusi di Rumah

KOMPAS.com - Belakangan, masyarakat sedang dikhawatirkan dengan kualitas udara di Jakarta. Pasalnya, data AirVisual menunjukkan bahwa ibu kota sedang darurat polusi udara.

Menurut data penelitian pada tahun 2010, 80 persen sumber polusi udara di luar ruangan adalah pembuangan bahan bakar kendaraan, emisi industri, kegiatan rumah tangga dan membakar sampah.

Namun, tahukah Anda bahwa sumber polusi udara juga ada di dalam ruangan? Malah, polusi udara di dalam ruangan bisa menjadi sumber penyakit bila tidak tersirkulasi dengan baik.

Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia - RSUP Persahabatan mengungkapkan dalam acara diskusi media  beberapa sumber polusi dalam ruangan yang sering tidak disadari.

1. Asap rokok

Seperti yang kita ketahui, asap rokok sangat menganggu, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Namun, tahukah Anda bahwa asap rokok merupakan polutan nomor satu untuk polusi udara dalam ruangan?

Diungkapkan oleh Agus, asap rokok memiliki partikel yang kecil, sehingga meskipun asap yang terlihat telah menghilang, partikelnya dapat menempel pada berbagai barang atau benda-benda yang ada di dalam ruangan tersebut.

Lantas bukan tidak mungkin bila penghuni dalam ruangan masih dapat terserang penyakit akibat asap rokok, meski tidak secara langsung bertemu dengan orang yang sedang merokok.

2. Kegiatan domestik

Tanpa kita sadari, kegiatan sehari-hari di dapur, seperti memasak, ternyata juga bisa menjadi sumber polusi di dalam ruangan Anda.

Pasalnya, memasak dengan minyak ataupun kompor gas juga menghasilkan asap seperti halnya rokok.

3. Mesin-mesin elektrik

Rumah siapa yang tidak memiliki mesin-mesin elektrik seperti kulkas, televisi, kipas angin dan lain sebagainya. Ternyata, mesin-mesin elektrik tersebut juga menyumbang polusi udara di dalam ruangan, meski dengan emisi yang berbeda-beda.

4. Bahan-bahan organik

Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa bahan-bahan organik bisa menjadi sumber polusi udara di dalam ruangan? Padahal, katanya bahan organik itu bahan alami yang baik bagi kesehatan.

Dijelaskan oleh Agus, penyebabnya bukanlah bahan-bahan organik itu sendiri. Namun ketika membusuk, baik karena faktor kelembapan ruangan atau lainnya, bahan-bahan organik bisa menyebabkan polusi udara di dalam ruangan meningkat. Apalagi bila terdapat bakteri atau kuman yang hinggap bahan organik busuk tersebut.

5. Penggunaan furniture

Hitung berapa banyak furnitur yang Anda miliki di rumah, termasuk kursi, meja, lemari, kasur, gorden, mainan, dan lain sebagainya. Agus menyebut bahwa di antara barang-barang ini, gorden sering sekali dihingapi polusi dari luar ruangan atau dalam ruangan.

Pasalnya, ketika jarang dipakai, furnitur akan mengumpulkan polusi udara berupa partikel-partikel debu. Lantas, bukan tidak mungkin partikel debu ini akan bertambah banyak dan menyebar saat Anda menghidupkan kipas angin atau menggoyangnya.

6. Ventilasi

Ventilasi merupakan tempat pertukaran udara dari luar ruangan dan di dalam ruangan. Meskipun Anda menganggap rumah telah bersih sempurna, polusi udara yang tidak baik juga bisa masuk dari ventilasi rumah Anda.

Untuk itulah, ada baiknya menutup ventilasi rumah jika udara di luar ruangan memang sedang tidak sehat.

Secara garis beras polusi dalam ruangan dan di luar ruangan itu sama saja. Dampaknya seringkali seperti iritasi, keluhan batuk, napas berat, berdahak, bersin-bersin, serta tenggorokan tidak nyaman atau gatal-gatal.

“Jangan dianggap sepele sumber-sumber polusi udara dalam ruangan ini. Bukan tidak mungkin, hal yang biasa kita hadapi di rumah sendiri adalah tempat bersarang banyak sekali bakteri dan kuman penyebab penyakit,” kata Agus.

Saran dari Agus, bersihkanlah semaksimal mungkin apapun yang ada di rumah atau ruangan kerja di kantor, karena kita tidak pernah tahu bakteri atau kuman dari benda mana yang berkeliling di sekitar udara yang kita hirup.

https://sains.kompas.com/read/2019/08/06/080700923/jakarta-memang-darurat-polusi-udara-tetapi-jangan-lupakan-polusi-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke