Bocah ini dibawa ke Saveetha Dental College, India pada 11 Juli lalu. Dia harus dirawat karena mengalami pembengkakan pada rahang kanan bawahnya.
"Kami belum pernah sekalipun melihat gigi sebanyak ini," ungkap Pratibha Ramani, profesor dan Kepala Departemen Patologi Mulut dan Maksilofasial kepada Times of India.
Melansir Science Alert, Kamis (1/8/2019), hasil pemindaian X-Ray dan CT Scan menggambarkan struktur mulut anak itu mirip kantong.
P. Senthilnathan, profesor Bedah Mulut dan Maksilofasial dari Saveetha Dental College and Hospital menerangkan, kondisi ini dikenal sebagai compound composite odontoma.
"Pertumbuhan gigi anak ini seperti tumor yang mencegah tumbuhnya gigi molar. Hasil pemindaian X-Ray dan CT Scan menunjukkan, ratusan gigi yang belum sempurna tumbuh di dalam jaringan mirip kantong," ungkap Senthilnathan.
Kondisi seperti ini sangat jarang dialami manusia dan tercatat dalam jurnal medis.
Namun, Senthilnathan dan tim berhasil melakukan pembedahan dan mencabut 526 gigi dari "kantung" rahang. Prosedur ini dilakukan dalam waktu satu setengah jam.
"Ukuran gigi bervariasi, mulai dari 0,1 milimeter sampa 15 milimeter," ujar Senthilnathan.
Dia menggambarkan, gigi-gigi itu menyerupai mutiara. Namun, ukuran terkecil tetap memiliki akal dan lapisan enamel gigi.
Times of India melaporkan, gigi anak itu kini tinggal 21 buah.
Menurut Healthline, anak-anak rata-rata memiliki 20 gigi, sementara orang dewasa punya 32 gigi.
"Kami tidak mengetahui penyebab kondisi ini. Mungkin faktor genetika bisa menjadi pemicu. Faktor lingkungan juga memainkan peran penting," ungkap Ramani.
"Kami sedang mengkaji apakah radiasi ponsel bisa memicu kondisi ini," imbuh Ramani.
Satu-satunya efek jangka panjang yang mungkin dialami anak ini adalah, dia kemungkinan memerlukan implan gigi molar saat berusia 16 tahun nanti.
https://sains.kompas.com/read/2019/08/01/170000723/kondisi-langka-dokter-di-india-cabut-526-gigi-milik-bocah-7-tahun