Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Mereka yang Mengonsumsi Narkoba Selalu Terlihat Lebih Kurus?

KOMPAS.com – Para pengguna narkoba selalu diidentikkan dengan badan yang kurus dan terlihat tidak segar.

Hal ini yang kemudian membuat banyak orang tak percaya ketika komedian Nunung ditangkap karena kasus narkoba.

Nunung pertama kali mengonsumsi narkoba 20 tahun lalu, dan kemudian aktif kembali beberapa bulan terakhir.

Perempuan bernama asli Tri Retno Prayudati itu selama ini memiliki perawakan yang bugar, jauh dari bayangan orang tentang postur pengguna narkoba.

Sebenarnya, bagaimana pengaruh konsumsi obat-obatan terlarang terhadap berat badan si pengguna?

Melansir laman Drug Abuse, seorang ahli Biomedis dari Universuty of Florida Dr. Karen Vieira, PhD MSM, menyebutkan, penyalahgunaan psikotropika dapat menyebabkan penggunanya mengalami perubahan pola makan.

Perubahan ini bisa mengarah ke peningkatan atau penurunan nafsu makan tergantung pada jenis zat yang digunakan.

Dengan demikian, tubuh si pengguna menjadi kurus, atau justru gemuk.

Masing-masing jenis obat-obatan terlarang memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap pola makan si penggunanya.

Berikut ini sejumlah zat adiktif yang diketahui dapat meningkatkan pola makan dan berimplikasi langsung pada meningkatnya berat badan, serta efeknya bagi si pemakai:

Salah satu jenis obat-obatan adiktif yang membuat berat badan penggunanya meningkat adalah ganja.

Penggunaan ganja dapat memicu gangguan pada memori seperti proses ingatan dan berpikir. Gangguan pada memori ini menyebabkan perubahan pola makan.

Sejumlah orang yang menggunakan ganja mengalami peningkatan nafsu makan yang sering disebut sebagai kudapan.

Hal ini menyebabkan si pengguna makan secara berlebihan sehingga meningkatkan berat badan.

Selain memengaruhi memori, penggunaan ganja juga dapat menyebabkan efek samping lain bagi tubuh.

Misalnya merusak konsentrasi, melemahkan koordinasi antar anggota tubuh, hingga depresi, dan kerusakan organ dalam.

Kerusakan parah ini akan terjadi jika ganja dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang apalagi jika si pengguna juga mengonsumsi minuman beralkohol.

Jenis obat-obatan adiktif selanjutnya yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan adalah kokain.

Dalam artikel yang sama disebutkan, konsumsi kokain dapat menurunkan nafsu makan dan kontrol akan makanan yang begizi, sehingga menurunkan berat badan.

Namun, bisa juga membuat si pengguna kesulitan mengukur jumlah makanan berlemak yang sedang dimakan ketika mengalami perasaan lapar yang luar biasa.

Hal ini akan membuat berat badan akan mengalami kenaikan dengan tanpa disadari.

Peningkatan berat badan juga akan terjadi pada mereka yang menghentikan penggunaan kokain, setelah mengonsumsinya dalam jangka waktu yang panjang.

Mantan pengguna ini, nantinya akan mengalami peningkatan nafsu makan sehingga menaikkan berat badan mereka.

Jenis zat adiktif lain yang bisa meningkatkan berat badan penggunanya adalah metamfetamin. Zat inilah yang digunakan oleh Nunung selama 20 tahun terakhir hingga akhirnya ia dan sang suami ditangkap polisi.

Salah satu efek yang disebabkan dari konsumsi metamfetamin adalah timbulnya sindrom depresi pada pengguna.

Depresi ini kemudian dapat memicu seorang pengguna memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, sehingga menaikkan angka bobot tubuhnya seiring berjalannya waktu.

Sama halnya seperti kokain, penghentian penggunaan metamfetamin setelah digunakan dalam jangka waktu yang panjang juga akan meningkatkan nafsu makan dan berujung pada kenaikan berat badan secara signifikan.

https://sains.kompas.com/read/2019/07/25/060812623/apakah-mereka-yang-mengonsumsi-narkoba-selalu-terlihat-lebih-kurus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke