Seperti diberitakan Kompas.com (18/12/2018) dengan judul Buang Air Kecil Semakin Sering Saat Udara Dingin, Ini Penjelasannya, dalam dunia medis fenomena ini dikenal sebagai cold diuresis, atau peningkatan produksi urine karena suhu dingin.
Ketika suhu atau udara sedang dingin, tubuh akan berusaha menghangatkan diri dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke kulit. Proses ini disebut dengan vasoconstriction.
Penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat, karena jumlah darah yang sama mengalir di ruang lebih sempit.
Untuk mengatur tekanan darah, ginjal menyaring kelebihan cairan dari darah untuk mengurangi volumenya. Ketika kandung kemih sudah penuh cairan, tubuh akan mengirim sinyal untuk buang air kecil.
Hal inilah yang menyebabkan kita jadi lebih beser saat berhadapan dengan cuaca dingin atau di ruangan dengan suhu dingin.
Faktor utama yang mempengaruhi proses vasoconstriction adalah usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, diet, dan kegiatan fisik atau olahraga yang dilakukan.
Proses ini juga tidak bisa disamakan untuk masing-masing orang karena masing-masing orang mempunyai sistem tubuh yang berbeda-beda.
Sebuah penelitian menunjukkan, salah satu cara untuk mencegah cold diuresis adalah dengan cara berolahraga saat cuaca dingin. Itu akan mengurangi cairan tubuh melalui kulit atau berkeringat.
Sebaliknya, saat musim panas semua proses ini jadi kebalikan, disebut vasolidatasi. Saat itu, tubuh akan menjaga suhu dingin tubuh dengan mengeluarkan panas melalui kulit dan kita jadi berkeringat.
Pada intinya, tubuh akan selalu menyesuaikan suhunya agar tetap pada suhu normal. Ia akan secara alami memanas jika suhu dingin dan sebaliknya, mendingin apabila cuaca panas.
Sumber: Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella
https://sains.kompas.com/read/2019/07/19/210000023/misteri-tubuh-manusia-alasan-sering-kebelet-pipis-saat-suhu-dingin