Bau khas pada ikan sebenarnya berkaitan dengan proses pembusukan alami dan beberapa fisiologis unik dari makhluk laut.
Air laut mengandung tiga persen garam, dan kadar optimal mineral terlarut di dalam sel hewan kurang dari satu persen.
Untuk menjaga keseimbangan cairan, makhluk laut harus mengisi sel mereka dengan asam amino dan amina untuk melawan rasa asin air laut. Ikan mengandalkan trimethylamine oxide (TMAO) untuk melakukan hal itu.
Nah, bau amis ikan muncul ketika mereka mati dibunuh. Saat itu, bakteri dan enzim ikan akan mengubah TMAO menjadi trimethylamine (TMA) yang mengeluarkan bau amis.
Satu-satunya ikan yang sudah berbau amis bahkan sebelum mati adalah ikan cod yang hidup di air dingin.
Keberadaan trimethylamine (TMA) juga digunakan sebagai indikator seberapa segar ikan. Sebab, ikan yang masih segar dan baru tertangkap tidak beraroma busuk, sementara saat ikan sudah beberapa jam mati bau amisnya muncul.
Melansir APP, bau amis ikan dapat dikurangi dengan memberi perasan lemon, cuka, atau tomat. Bahan makanan ini dapat menyebabkan TMA mengikat air dan menjadi kurang stabil. Dengan demikian, senyawa bau tidak mencapai hidung.
Ikan air tawar umumnya tidak menumpuk TMAO karena lingkungannya kurang asin dibanding selnya.
Akibatnya, daging ikan air tawar cenderung lebih lembut dan mereka tidak memiliki bau amis seperti ikan laut. Namun, ikan air tawar memiliki aroma "berlumpur" yang tidak menyenangkan.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/19/183300623/serba-serbi-hewan--ikan-hidup-di-air-tapi-kenapa-bau-amis-