Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Garis Biru, Sadarkan Pentingnya Komunikasi Orangtua dan Anak

KOMPAS.com - Film drama remaja sarat emosi dan membuat penonton merenung, mungkin jarang di Indonesia. Namun, Gina S Noer selaku penulis dan sutradara film Dua Garis Biru berhasil menghadirkan hal itu.

Alih-alih drama picisan dengan segudang romantisme ala anak SMA, film yang sudah dinikmati lebih dari 1,2 juta penonton dalam sepekan menyuguhkan hal kompleks tentang hubungan anak dan orangtua ketika berhadapan dengan hamil di luar nikah.

"Kita harusnya lebih sering ngobrol kayak gini ya" adalah kalimat yang diucap ibu Bimo (Cut Mini) pada anaknya dalam situasi pahit.

Kalimat sederhana ini mungkin terdengar remeh, tapi bagi anak ataupun orangtua yang jarang berkomunikasi, kalimat ini penuh makna.

Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok menyatakan, komunikasi antara anak dan orangtua sangat penting dilakukan.

"Banyak sekali manfaat dari membangun komunikasi yang baik antara orangtua dan anak," ungkap perempuan yang akrab disapa Nina itu kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Dengan membangun komunikasi, maka orangtua dan anak akan lebih mengenal satu sama lain.

Nina mengatakan, meski orangtua mengenal anak sejak lahir, bukan berarti anak adalah individu yang terus sama.

Semakin bertambahnya umur, anak menjadi semakin besar dan dewasa. Anak pun mengalami berbagai perkembangan psikologis.

"Orangtua juga mengalami perkembangan psikologis yang kemudian mengubah dirinya tak sama seperti dulu," ujar Nina.

Dia memberi contoh sederhana, saat kecil mungkin orangtua dan anak sedang bermain kejar-kejaran di luar rumah. Namun, seiring orangtua semakin tua dan anak beranjak dewasa, kegiatan lari-larian di luar ruangan tak lagi menyenangkan.

"Kalau dikomunikasikan, maka kita bisa menemukan permainan atau kegiatan lain yang lebih cocok bagi keluarga," imbuh dia.

Selain lebih memahami satu sama lain, komunikasi juga membantu menyelesaikan masalah.

Orangtua bisa membantu anak yang kesulitan mengerjakan PR sekolah, atau ketika orangtua menyampaikan harus berhemat karena mengalami masalah keuangan, anak akan maklum jika uang jajannya berkurang.

Manfaat lain dari komunikasi orangtua dan anak adalah mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lewat komunikasi orangtua akan tahu jika ada kondisi tertentu yang terjadi, dan apabila itu tidak diinginkan bisa diantisipasi. Misalnya mengkomunikasikan batasan dalam pacaran dan mengkomunikasikan bagaimana batasan itu bisa dilakukan tanpa merusak hubungan anak dengan orang-orang di sekitarnya," jelas Nina.

Membangun komunikasi dengan anak

Komunikasi tidak mungkin dimulai dari hal-hal besar, justru dari hal-hal kecil.

"Biasakan punya waktu mengobrol setiap hari, walaupun hanya 15-30 menit saja," ujar Nina.

Bila orangtua dan anak remajanya bisa mempertahankan atau memulai dengan memiliki waktu bersama sambil membicarakan hal-hal ringan, sambil tertawa bersama, maka obrolan yang lebih berat bahkan sangat sensitif bisa dibicarakan dengan lebih mudah.


https://sains.kompas.com/read/2019/07/18/200400423/dua-garis-biru-sadarkan-pentingnya-komunikasi-orangtua-dan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke