Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkat Pemindaian, Ahli Temukan Gereja Kuno di Bawah Benteng Rusia

Dengan menggunakan pemindaian teknologi fisika nuklir yang dikenal dengan nama radiografi muon, tim akhirnya tahu bangunan rahasia di bawah benteng itu adalah salah satu gereja tertua di Rusia, kemungkinan besar berasal dari 300 Masehi. Gereja ini terkubur 400 tahun kemudian, ketika bangsa Arab menaklukkan Derbent.

Melansir Science Alert, Selasa (16/7/2019), radiografi muon berfungsi untuk melacak partikel subatomik bermuatan muon, dihasilkan ketika sinar kosmik berinteraksi dengan atmosfer Bumi. Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi.

Saat partikel melewati ruang angkasa, pelat emulsi nuklir digunakan sebagai detektor untuk menangkap partikel dan mengembangkan gambaran di mana muon melewatinya, kemudian mereka akan diserap atau dibelokkan.

Metode seperti ini juga digunakan untuk memindai piramida Mesir sebelumnya.

"Bangunan (di dalam benteng) ini sangat luar biasa. Melalui detektor, kami menemukan pola salib di dalamnya. Ada satu sisi bangunan yang lebih panjang enam meter dari yang lain," ungkap fisikawan Natalia Polukhina dari National University of Science and Technology (MISIS) di Rusia.

Awalnya tim memiliki tiga dugaan atas bangunan ini, tempat pelindung orang Kristen, tempat penampungan air, atau Zoroaster. Namun, hasil pemindaian akhirnya menunjukkan dengan jelas struktur itu memiliki bentuk salib yang memperkuat dugaan bahwa bangunan itu adalah gereja.

Para ilmuwan menghabiskan empat bulan untuk memindai dimensi internal bangunan tersebut. Pasalnya, mereka tidak bisa langsung menggali bangunan tersebut karena benteng Naryn-Kala berstatus situs warisan budaya UNESCO.

Gereja kuno ini memiliki tinggi sekitar 11 meter, panjang 15 meter dari utara ke selatan, dan 13,4 meter dari timur ke barat. Sementara bagian kubah atau atapnya berada di tengah, dengan pola mirip salib.

"Sangat aneh bagi saya kalau menafsirkan bangunan ini sebagai tangki air. Di benteng Naryn-Kala ada struktur bawah tanah juga dengan kedalaman 10 meter dan itu sebuah tangki air. Sementara bangunan ini bentuknya persegi panjang," ungkap Polukhina.

"Seperti dikatakan para arkeolog, bangunan ini dulunya berada di dataran tertinggi Naryn-Kala. Kalau ini adalah tangki air, untuk apa meletakkannya di permukaan tanah, bahkan di dataran tertinggi?" tanyanya.

Saat ini para ilmuwan masih melanjutkan pemindaian untuk mendapat gambaran nyata bangunan yang terkubur di bawah benteng Naryn-Kala.

Setelah itu, mungkin kita akan memahami untuk apa struktur kuno ini dibangun.

"Ada banyak sekali pertanyaan dibanding jawaban untuk saat ini," tutup Polukhina.

Penelitian ini sudah dipublikasikan di Applied Science pada 17 Mei 2019.

https://sains.kompas.com/read/2019/07/17/090000023/berkat-pemindaian-ahli-temukan-gereja-kuno-di-bawah-benteng-rusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke