Gempa pertama mengguncang kabupaten Sumbawa pada pukul 00.01 WIB dengan kekuatan M 5,3 dan tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak di koordinat 8,99 LS dan 117,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah tenggara Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 43 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
"Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam kebawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda)," terang Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI, Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Lombok Timur dalam skala intensitas IV MMI, dan Kuta, Karangasem II MMI.
Selain itu, gempa dengan magnitudo 3,6 mengguncang Ransiki, Ibu Kota Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat pada pukul 6.06 WIB. Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami.
Menurut analisis BMKG, pusat gempa berada di koordinat 1,96 LS dan 134,33 BT, atau berjarak sekitar 52 kilometer tenggara Ransiki dengan kedalaman 10 km.
Ditinjau dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat sesar aktif.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/13/210000123/gempa-hari-ini--guncang-sumbawa-dan-manokwari