Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Sebab Sakit Kepala yang Tak Terduga, dari Dehidrasi sampai Menstruasi

KOMPAS.com – Semua orang tentu pernah mengalami sakit kepala. Namun, kebanyakan tidak tahu apa penyebab sakit kepala mereka dan memilih untuk segera meredakannya dengan meminum obat sakit kepala.

Padahal, sakit kepala bisa jadi pertanda bahwa ada permasalahan lain pada tubuh Anda. Berikut adalah lima penyebab sakit kepala yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Stres

Dokter Susan Hutchinson, M.D., direktur Orange County Migraine & Headache Cente, menjelaskan kepada SELF, 29 Desember 2018, bahwa stres yang berlarut-larut bisa menyebabkan sakit kepala.

Pasalnya, stres bisa membuat otot-otot di area leher dan kulit kepala tegang sehingga menimbulkan sakit kepala tegang. Jenis sakit kepala ini biasanya digambarkan seakan-akan ada tali yang mengikat kuat di sekitar kepala.

Solusinya tentu saja dengan mengelola stres. Namun, sering kali stres tidak bisa dikelola sendiri. Pada saat seperti inilah, Anda mungkin memerlukan intervensi dari ahli untuk membantu Anda.

2. Dehidrasi

Tidak banyak yang mengetahui bahwa dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala. Padahal, dehidrasi ringan saja bisa menyebabkan sakit kepala dan bila dehidrasi sudah parah, sakit kepalanya bisa menyerupai migrain.

Dilansir dari MedicalNewsToday, 19 Mei 2017; dehidrasi bisa membuat otak menyusut untuk sementara waktu karena kekurangan air. Mekanisme ini membuat otak menjauh dari tempurung kepala dan menyebabkan rasa sakit.

Solusinya tentu saja minum air secukupnya, atau bisa minum minuman berenergi untuk sekaligus menggantikan elektrolit yang kurang. Ketika Anda tidak lagi dehidrasi, otak akan mengembang kembali seperti normal dan sakit kepala pun menghilang.

3. Siklus menstruasi

Perubahan hormon estrogen selama siklus menstruasi bisa menyebabkan sakit kepala. Sayangnya, hormon estrogen cenderung turun ketika mendekati masa menstruasi. Itulah sebabnya, banyak wanita melaporkan migrain sebelum dan setelah menstruasi.

Dikarenakan penyebabnya adalah siklus hormon, maka yang bisa dilakukan hanya menangani gejalanya. Dilansir dari MayoClinic, 10 Mei 2019; cara untuk menangani sakit kepala akibat siklus menstruasi adalah menempelkan es ke area kepala dan leher yang sakit, melakukan latihan relaksasi untuk menurunkan stres dan minum obat yang meredakan sakit kepala.

4. Radang sinus

Sakit kepala bisa terjadi karena sinus meradang. Untuk diketahhui, sinus merupakan rongga berisi udara di area dahi, pipi dan belakang hidung Anda. Ketika meradang akibat alergi atau infeksi, sinus bisa membengkak dan terisi lendir, sementara saluran yang mengosongkannya malah buntu. Ketika terlalu penuh dan bengkak, tekanan pada sinus bisa menyebabkan sakit di area kepala.

Untuk menanganinya, anda harus menghilangkan penyebab radang sinus itu sendiri. Dokter mungkin akan memberi Anda antibiotik, antihistamin atau dekongestan. Anda juga bisa meminum obat pereda nyeri untuk mengurangi sakit kepala.

Selain obat-obatan, meminum lebih banyak air dan menggunakan pelembap ruangan atau spray hidung juga bisa mengurangi rasa nyeri akibat radang sinus.

5. Kebanyakan minum obat sakit kepala

Penggunaan obat sakit kepala yang terus menerus untuk jangka waktu lama bisa menyebabkan sakit kepala. Hal ini disebut medication overuse headache atau rebound headache.

Sakit kepala jenis ini biasanya terjadi setiap hari atau hampir setiap hari, dan cukup hebat untuk membangunkan Anda pada pagi hari. Selain itu, ciri lain dari sakit kepala ini adalah menghilang ketika Anda minum obat pereda nyeri dan kembali ketika efek obat mulai memudar.

Untuk mengatasi sakit kepala jenis ini, cara terbaik adalah menghentikan kebiasaan minum obat pereda nyeri sepenuhnya. Untuk sementara waktu, Anda mungkin akan merasakan sakit kepala. Bila sakit kepala tidak bisa tertahankan tanpa minum obat pereda nyeri, ingat bahwa Anda selalu bisa meminta bantuan dokter.

https://sains.kompas.com/read/2019/07/13/193400123/5-sebab-sakit-kepala-yang-tak-terduga-dari-dehidrasi-sampai-menstruasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke