KOMPAS.com - Masalah kanker masih menjadi momok dunia. Apalagi, penyebab dari penyakit ini masih misterius.
Meski begitu, para peneliti terus mengamati faktor risiko yang bisa memicu penyakit kanker.
Sebuah penelitian baru menemukan ada peningkatan risiko kanker dari kebiasaan minum minuman manis.
Studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal itu menejelaskan bahwa minuman manis yang dimaksud juga termasuk jus buah asli, minuman ringan, minuman olahraga, minuman energi, hingga minuman hangat dengan gula lebih dari 5 persen.
Sebagai informasi, minuman bersoda yang kerap dijual mengandung 12 ons gula.
Menurut studi tersbeut, minum skitar 3,4 ons minuman manis setiap hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara sebesar 22 persen dan kanker secara keseluruhan 18 persen.
"Mengingat konsumsi besar minuman manis di negara-negara Barat, minuman ini akan mewakili faktir ridiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan kanker, di luar dampaknya pada kesehatan jantung," tulis para peneliti dikutip dari USA Today, Kamis (11/07/2019).
Tapi yang jadi pertanyaan adalah bagaimana minuman manis bisa meningkatkan risiko kanker?
Para peneliti mengatakan, hubungan antara minuman manis dan risiko kanker sebagian dapat dijelaskan oleh pengaruhnya terhadap kenaikan berat badan. Ini berkaitan dengan obesitas dianggap sebagai faktor risiko untuk beberapa jenis kanker.
Namun, penelitian ini lebih menunjukkan hubungan ini justru "sangat didorong oleh kadar gula". Meski begitu, peneliti berasumsi bahwa zat kimia aditif lain juga mungkin berperan.
Perlu digarisbawahi, penelitian ini juga tidak menemukan hubungan antara minuman manis buatan dan peningkatan risiko kanker.
Misteri Sejak 1970-an
Pertanyaan tentang kaitan pemanis buatan dan kanker mulai muncul ketika penelitian dari tahun 1970-an menunjukkan kemungkinan kaitannya dengan kanker kandung kemih pada hewan laboratorium.
Tetapi, menurut National Cancer Institute, penelitian selanjutnya tidak menemukan bukti yang jelas tentang hubungan dengan kanker pada manusia.
Walaupun tidak terbukti pada penelitian tersebut, para ilmuwan masih tetap penasaran.
Pada penelitian baru ini, peneliti menganalisis data yang dikumpulkan antara 2009 hingga 2017 dari survei nutrisi di Prancis, yang disebut NutriNet-Santé. Survei ini melibatkan 101.257 orang dewasa yang sehat.
Peneliti kemudian melacak konsumsi minuman manis pada para peserta melalui setidaknya dua kuesioner penarikan makanan sehari-hari. Kuesioner itu mempertanyakan asupan 3.300 item makanan dan minuman, termasuk 97 jenis minuman manis.
Selama penelitian, hampir 2.200 kasus kanker didiagnosis, termasuk 693 kasus kanker payudara.
Masih belum merasa penelitiannya sempurna, para peniliti menyebut bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada subjek.
Itu karena penelitian ini besifat observasional dan dengan demikian tidak dapat membuktikan bahwa minuman manis secara langsung menyebabkan kanker dan faktor-faktor pengganggu lainnya tidak dapat dikesampingkan.
Masih Aman
Penelitian ini kemudian mendapat tanggapan dari kelompok industri minuman. Mereka mengatakan, minuman manis masih aman untuk diminum.
"Penting bagi orang untuk mengetahui bahwa semua minuman, baik dengan gula atau tanpa gula aman dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang," kata Danielle Smotkin, juru bicara American Beverage Association.
"Perusahaan-perusahaan minuman terkemuka Amerika bekerja bersama untuk mendukung upaya konsumen untuk mengurangi gula yang mereka konsumsi dari minuman kami dengan memberikan lebih banyak pilihan dengan lebih sedikit gula atau nol gula, ukuran paket yang lebih kecil dan informasi kalori yang jelas di muka," sambungnya.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/12/200600923/hanya-sesruput-jus-dan-soda-tingkatkan-risiko-kanker-hingga-18-persen