Paus putih yang banyak ditemukan di daerah Kutub Utara ini memiliki panjang sekitar lima meter dan kepala berbentuk melon.
Selain dikenal dengan nama beluga, spesies ini juga sering dijuluki sebagai kenari laut atau burung kenari dari lautan. Ini karena mereka bisa mengeluarkan lengkingan bersuara tinggi, suara mirip decakan, mirip peluit, sampai suara mengembik.
Menariknya, paus beluga tidak seperti manusia yang berbicara karena adanya pita suara. Mamalia laut ini sama sekali tidak memiliki pita suara seperti kita.
Alih-alih menggunakan pita suara, paus beluga mengeluarkan suara berkat kantung hidung yang ada di sekitar lubang sembur atau blowhole.
Melansir Mother Nature Network, ketika paus beluga mengeluarkan suara lewat hidung, mereka akan segera mengarahkan suara ke arah tertentu dengan kepala melon mereka. Mereka akan menggoyangkan kepala untuk memfokuskan suara ke arah yang dituju.
Uniknya, setiap kali paus Arktik itu mengeluarkan suara maka bentuk kepala melonnya akan berubah.
Para ilmuwan dari Whale and Dolphin Conservation, kepala melon beluga dipercaya sebagai kunci yang membantu mereka melakukan ekolokasi.
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya.
Jadi, ketika paus beluga mengeluarkan suara dari hidung, mereka akan segera mengarahkan kepala untuk menangkap dan mencari asal gema.
Sementara itu, kepala beluga terbuat dari jaringan lemak sehingga lebih fleksibel dan dapat berubah bentuk.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), jaringan lemak pada kepala beluga ini yang memungkinkan mereka bisa membuat ekspresi wajah berbeda, dan hal ini hanya bisa dilakukan beluga.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/11/180200323/serba-serbi-hewan--bisa-bersuara-paus-beluga-tak-punya-pita-suara