Sekilas, Titan sangat mirip Bumi. Danau dan laut tersebar di belahan utara, dan hujan sesekali membasahi permukaannya yang berpasir. Bedanya adalah di Titan sangat dingin sehingga air di sana sekeras es batu, dan metana berminyak jatuh dari langit dan menetes ke laut.
Pasir di Titan terbuat dari bahan organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen, jauh berbeda dari pasir yang umum ditemukan di pantai mana pun di Bumi.
Permukaan Titan tertutup atmosfer, yang empat kali lebih padat daripada atmosfer Bumi. Ditambah gravitasinya yang hanya 1/7 kekuatan gravitasi Bumi, ketebalan atmosfer itu membuat Titan target yang ideal untuk penjelajah udara.
Ide membuat pesawat untuk menerbangi atmosfer Titan yang tebal bukanlah hal baru, tetapi baru setelah teknologi pesawat nirawak semakin maju, tim Dragonfly menyadari bahwa mereka bisa mewujudkan impian terbang ke Titan.
https://sains.kompas.com/read/2019/07/04/092214023/misi-dragonfly-nasa-akan-cari-tahu-kehidupan-di-bulan-saturnus-titan